Jumat, 31 Januari 2014

Pagi yang lebih cerah, hari yang lebih indah

Saat aku marah ketika ia seakan iri,
Saat aku merasa risih ketika ia mengeluh,
Saat aku bosan mendengar bandingan-bandingan itu,
Akhirnya ku-mengerti bahwa rasanya memang begitu, bahwa hal yang wajar ketika ia membandingkan dan menjadi iri,
Ketika ku datang dan melihat betapa sempurnanya hidup seseorang, lelah itu datang..

Tuhan memberikan tempat yang selalu sesuai untukmu, dan akan selalu kupercayai begitu. Ketika Dia mengatakan hal yang pantas dan tidak, maka begitulah seharusnya.

Manusia menginginkan. Bercita-cita. Ingin menjadi. Akan menemukan. Berkaca dari kehidupan yang tampaknya sempurna dari kehidupan seorang yang lain.

Ketika perbandingan datang melalui fikiran, membuka satu per satu dan meneliti setiap detil dan helai nya. Kamu akan menemukan perbedaan dan rasa iri. Alangkah indahnya jika aku juga begitu.

Jika begitu, mari kita mencoba meraihnya bersama. Berdoa hingga Tuhan lelah mendengar semua permintaan itu. Mencoba hingga semua rasa dan perih tak lagi terasa sebagai sesuatu yang menyakitkan. Mari kita meraih dengan kemenangan.

Esok, aku juga akan begitu. Tuhan akan memberikan kesempatan untukku juga menjadi begitu, mendapatkan semua itu.

Kita akan menjadi sama. Aku meraihnya dengan usaha dan perjuangan, lalu kau medapatkannya karena hal sederhana bernamakan jalan kehidupan.

Jangan bertanya kenapa padaNya. Dia selalu punya rencana. Kurasa aku cukup percaya bagian itu.

Kapan perjalanan panjang ini berakhir? Aku hanya akan bertanya untuk itu. Aku tak akan menyerah dengan permohonanku. Jadi jangan bosan mendengarku.

Aku akan diam dan menutup mataku. Dunia ini selalu jadi yang terindah. Aku akan bersabar dan menunggu waktu untukku.  Jadi cepatlah datang padaku.

Aku akan menunggu untuk bunga yang bermekaran. Menunggu untuk cinta yang manis akan segera datang. Menunggu untuk segalanya menjadi mudah. Menunggu untuk meraih bukanlah lagi hal tersulit. Menunggu seakan kebahagiaan bukan hanya sesekali dan keberuntungan. Menunggu untuk saat-saat te-manis.

Aku tak akan menjadi iri. Aku tak akan menjadi benci. Aku tak akan berhenti meminta dan berdoa hingga Engkau lelah. Aku akan tersenyum dan bersyukur. Hanya itu yang menguatkanku. 

Jumat, 24 Januari 2014

Cost dan sin

Betapa kusadari apa yang mama ucapkan selalu benar. Betapa duniawi dan kasih sayang atau cinta adalah hal yang berbeda. Bahwa dunia ini tak benar-benar mencari sesuatu yang sejati. Dan mungkin aku juga begitu.
Seorang bijak di dekatku menghibur "begitulah manusia sayang, tidak sempurna. Karena satu kali menyenangkan, mencoba lagi adalah hal lumrah dan mungkin kamu juga begitu".
Hanya saja, kusadari bahwa duniawi adalah segalanya di dunia ini..
Aku hanya marah, lebih tepatnya kecewa. Kamu yang manis. Kamu yang baik hati. Tak se-utuhnya begitu, sama seperti kebanyakan. Aku memang egois, dan kita impas karena saling membenci kekurangan. Hanya saja kata-kata sederhanamu, melukai segalanya.
Perhitungan antara cost dan sin benar ada. Guruku tak pernah berdusta saat mengajar, kukira semua itu akan jadi perlu sekarang.
Sebenarnya, itu manusiawi. Hanya aku tidak terima karena duniawi-mu itu, kau bahkan menjadi orang lain. Mengerikan!
Aku akan tertawa ketika mengingat ekspresiku dan caraku menghindar untuk hari ini suatu saat nanti. Ketika aku tak segaja mengingat atau membacanya lagi.
Lagi-lagi Terimakasih padaMu Tuhan, mengajariku satu hal lagi dengan satu hari singkat. Aku mengerti.

Senin, 20 Januari 2014

Selamat hari senin dunia!


Aku akan bahagia! Dan kamu akan iri ketika melihatnya. Aku akan menunjukan padamu betapa bahagianya aku dan kamu akan menyesal untuk itu.

Hari ini, kumulai sesuatu yang baru. Hidup ini penuh dengan tipuan, pada akhirnya kamu akan menemukan apa yang benar-benar kamu inginkan tidak jadi sesuatu yang berarti lagi. Berkali-kali dan aku tidak bosan untuk mengulangnya. Kurasa aku begitu.
Hari pertamaku untuk berjalan seorang diri dan seluruh tubuhku kaku, otakku membeku, hatiku seakan diikat erat dengan tali kokoh, dan hatiku ragu. Apakah aku bisa? Akankah kulakukan dengan baik? Apakah akan baik-baik saja? Seakan otakku hanya ada kata-kata itu.

Dan untuk pertama kalinya kusadari, ini tidak mudah..

Tidak seperti pertama kali aku merasa iri atas kebebasan orang lain, tidak saat kulihat bahagia dan lepasnya mereka terbang kesana kemari. Aku malu pada diriku sendiri. Aku malu pada kenyataan bahwa aku merasa takut memulai sesuatu yang kuinginkan. Malu ketika menyadari hal yang kuinginkan tidak begitu penting lagi. Dibanding rasa takut dan gelisahnya.

Selamat hari senin dunia! Engkau cerah di pagi hari tadi, dan sedikit mendung pada jammu yang sekarang. Hallo Tuhan! Terimakasih untuk keinginan sederhana yang kau jadikan nyata lalu membuatku terpuruk dan ingin menyerah. Haha. Tidak, aku akan tetap berusaha hingga Engkau lelah melihatmu meminta dan berdoa.

Aku akan menunduk mengerti bagi yang selalu berkata itu tidak mudah dan melelahkan. Akhirnya kurasakan. Terimakasih Tuhan.

Untuk segala impianku yang akan menjadi nyata dan tak berhenti aku memintanya padaMu, untuk sepasang sayapku yang akan mengembang dengan indah dan lebih indah pada waktunya, untuk orang-orang yang kucintai lebih dari seluruh hidupku dan selalu kudoakan bisa membuat mereka bahagia. Aku akan berusaha, melakukan segalanya dengan baik.

Selamat hari senin dunia! Jangan biarkan aku menyerah. Alam semesta, dukunglah aku selalu! Tuhan, lindungilah hambamu ini. semua orang yang kuncintai dan mencintaiku, semoga kalian selalu bahagia.. 

Rabu, 15 Januari 2014

Bagian lain hilang


Akan lebih baik jika itu rusak atau bagian lainnya patah, setidaknya bisa diperbaiki. Jika itu hilang, maka semua selesai. Maka semua berakhir, maka tidak ada lagi harapan untuk menjadi benar
Ini lebih mengerikan dibanding mendapat nilai c, setidaknya itu bisa diperbaiki.
Ketika bagian lain hilang, dan bagian satu bagian lagi seorang diri. Bukankah itu menyedihkan
Sesuatu seperti “separuh jiwaku pergi” atau semacamnya
Ketika yang lain datang lalu mengisi
Lalu yang lain menghilang dan tak kembali
Betapa itu mengerikan
Bisakah tidak ada yang harus pegi?
Dimana kamu bagian lain?
Bogosiposo
kembalilah

Duniamu? indah ya..?

Apa kabarmu? Apakah baik-baik saja? Kudengar kau sudah mengelilingi dunia. Apakah menyenangkan? Harus kulakukan juga nanti, ketika aku memiliki segala hal yang menyokong untuk itu. Mari kita bertemu lagi dikemudian hari, dan aku akan terseyum sangat manis ketika hari itu datang. Hari ini, tiba-tiba aku ingin menulis tetangmu, entah kenapa..

Aku sudah telalu sibuk dengan hidupku. Maka akan terlalu lelah jika aku masih mempertahankanmu. Satu hal yang selalu kumengerti, bahwa kau tidak akan datang untukku hingga akan lebih baik untukku membiarkanmu pergi.

Taukah kau? Aku punya hidup lebih melelahkan daripadamu dan tak seharusnya kau katakan kata meyerah seperti itu terus-menerus. Maaf. Waktuku tersita untuk berlari dari semua hal yang ada, dan jika aku tinggal untuk menemanimu, maka kau tidak akan tinggal bahkan hanya untuk mendengarkanku.

Begitulah cinta, atau hanya cinta yang kumiliki seperti itu? Mungkin hanya aku yang menemukannya seperti itu. Maaf untuk pergi tanpa sebuah kejelasan pasti, meninggalkan hingga kau goyah dan kehilangan arah. Harusnya aku tak begitu kan? Tapi jika saja kau ingin mengerti sedikit dan mendengarkan, mungkin aku akan bertahan.

Kau akan baik-baik saja. Aku tau itu. Kau tidak selemah ketika kau menangis untuk hal sederhana, karena aku disana hingga engkau terlihat rapuh.

Dengarkan aku, setidaknya tidak akan ada yang melukaimu terus menerus atau melalui hal-hal melelahkan terus menerus. Sampai kau tidak memiliki pilihan lain selain melalui dan pura-pura tidak tau. Kau hanya kesepian, harusnya pergilah keluar dan lihat duniamu.

Betapa bodohnya aku saat itu, bahkan aku tidak percaya ketika aku melakukan semua hal itu demi cinta. Cinta bodoh yang tak pernah terbalas. Apakah aku akan selalu menerima itu? Sepertinya bagitu. Jika memang harus begitu. Akan kuterima.

Apakah kau bahagia? Kurasa ia. Senyummu tak berhenti terukit ketika gambar-gambar itu muncul di media sosial. Aku hanya merindukanmu, hanya itu. Aku tidak berencana kembali menjadi seorang bodoh yang menunggu. Hanya saja aku terlalu lelah jalan kedepan melalui pagi hari ini.

Sesekali tanyakan keadaanku, dan jangan marah ketika aku menjawab dengan singkat. Jangan mengatakan hal-hal menyebalkan atau bersikap egois. Tidak akan kujawab apapun itu. Mengerti!

Sesekali ceritakan padaku hal-hal yang menarik. Ceritakan saat-saat manis atau cerita bahagia. Aku lelah mendengar keluhanmu. Hidupku sudah penuh dengan keluhan, haha.

Ceritakan padaku, apakah menatari disana nampak sama? Atau bagaimana udara disana? Penuh dengan polusi seperti disini? Tidak ya.

Kapan aku dewasa? Kapan aku keluar dari lingkaran hitam ini? Penjara tak terlihat mata. Jangan memotong kata-kataku! Biarkan aku bercerita sejenak. Aku benar-benar lelah.

Apakah didunia lain lebih menyenangkan? Oh iya, aku berjanji akan bertemu kau lagi dikemudian hari. Tak bisa kulakukan.

Ini melelahkan..
Apa yang harus kulakukan?

Jaga dirimu baik-baik ya.. suatu hari nanti, ketika aku berdiri dihadapanmu, tersenyumlah yang manis. Akan kupastikan kau menyesal sudah mengabaikanku ketika aku menunggu, haha. Aku bercanda.

Selasa, 14 Januari 2014

Hitam Putih

Dunia ini tidak selalu bisa dimengerti, 
Mencari tau atas alasan terjadinya ini dan itu, meyakinkamu bahwa semua tidak melulu memiliki jawaban, 
Hanya sebatas pertanyaan kosong tak bermakna dan tak memiliki jawaban, 
Kamu merasakan dengan sangat pekat dan terasa namun kamu tidak bisa mengambarkan atau 
mengungkapkan apakah yang terjadi atas itu, 
Kita berjalan dan menjalani, namun terkadang pertanyaan yang kita miliki dan tanyakan tetap sama, 
Kenapa??
kenapa derajat menjadi pembeda, 
Hak milik menjadi strata, 
Rupa dan penampilan menentukan posisimu berada, 
Dan seberapa jauh andil pemikiramu berada di dunia, 
Sejauh hidup ini berlanjut, yang kita miliki sebagai jawaban hanya satu, 
Seleksi alam.. 
Yang terkuat dan memiliki kemamnpuan akan bertahan hingga akhir 
Dan kamu yang biasa-biasa saja dan tidak memilki sesuatu untuk berada di posisi depan akan tersingkir
Ada namun hanya sebagai pelengkap dalam sebuah team, bukan pemain utama
Dunia berlomba-lomba berada di sana, posisi pertama, no satu
Bertahan atau berakhir 
Menyakiti atau disakiti
Mengalah atau dikalahkan
Tragis? 
Selamat datang di bumi..



Cari dan temukanlah tempatmu untuk berlindung atau berbagi
selalu ada belahan lain dari dunia ini yang bisa kau tinggali
yang penuh dengan kebahagiaan dan senyuman
temukan itu, sisi lain dari hitam.. 

Senin, 13 Januari 2014

Lelahnya aku menunggu-mu percaya, hanya kuingin kau mengerti itu


Aku lelah menunggumu percaya. Aku lelah menunggumu untuk ada. Aku lelah menunggumu untuk berhenti sejenak dan melihat betapa aku berdiri sendiri. Seorang diri. Aku lelah mencoba lagi dan lagi entah yang harus keberapa kali dan berapa lagi untuk untuk menyakinkan. Aku lelah.

Taukah kau? Seberapa melelahkan aku menyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa, bahwa aku harus bangun, bahwa ketika aku mencoba lagi akan kulakukan yang terbaik. Tetapi lagi-lagi kau membuat segalanya terasa benar-benar melelahkan. Entah berapa lama dan berapa kali harus mencoba dan menunggu.

Kukatakan pada hatiku. Kuat, kuat, kuat! Kamu bisa, hanya sedikit lagi, aku tidak berhenti mencoba mengerti, ku pelajari lagi dan lagi lalu kau hanya berkata kita akan mencoba lagi. Berapa lama? Haruskah seumur hidupku? Sampai masa akan habis?

Jika kuinginkan, tak bisakah kau memberi. Jika aku menunggu, tidak bisakah kau datang. Jika aku mencari, sekali saja temukan. Hanya satu kali. Jangan membuatku lelah dan marah. Satu kali saja, bersikaplah selayaknya kau membelaku. Satu kali. Jangan membuat aku selalu terlihat berbeda.

Karena aku seorang diri. Karena aku tak pernah seberuntung itu. Karena aku tak punya siapa-siapa. Bisakah sesekali kau berpihak padaku dan lihat kau disini. Apa yang membuatmu seakan merasa aku akan merengut segalanya? Hingga aku bahkan tak boleh menyentuh apapun.

Apakah aku harus memulai dari awal lagi. Maju, mundur, ke kanan, ke kiri. Sampai kapan? Hingga habis masa dan aku bosan? Hingga aku tak lagi menunggu? Atau sampai yang lain mendahuluiku? Kenapa kau selalu membuatku begini lelah? Hingga aku merasa benci saat melihatmu berkata seolah-olah manis di depan yang lain.

Haruskah aku memulai lagi? Pernahkah aku merasa selelah ini melainkan ketika kau membuatku menjadi begini. Aku menyayangimu. Tanpa syarat, tanpa alasan, tanpa kata tetapi. Apakah sesulit itu untukmu mengerti dan percaya atasku? Apakah aku akan merengut segalanya?

Aku sudah cukup berbeda. Dan walau kutakan beribu kali atas hal bisa untukmu itu, kau akan tetap menutup telingamu untuk mendengar bahkan peduli. Meski kukatan seribu kali atas luka dan sakitku, bahkan kau tidak akan tergerak untuk apapun. Berbedakah aku? Hingga kurasa kau begitu membenci akan sosokku. Haruskah aku menghilang?

Aku tidak ingin membencimu. Tidak ingin lelah karenamu. Tidak ingin menyerah dan menghindar lebih jauh. Aku mencoba diam dan menerima dan lebih menyayangimu. Namun, semakin sulit ketika kau lagi-lagi meningalkanku seakan tidak pernah ada sesuatu yang harus menjadi bagian dari milikmu.

Harus kuapakan hatiku yang terluka? Harus kuapakan lelahku yang selalu membunuh? Harus kuapakan airmata dan luka yang selalu kau bahkan tidak tau apalagi peduli..? 

Rabu, 08 Januari 2014

Kisahkan lagi perjalanan yang indah


Aku sendiri dalam sepiku. Berdiri dengan lelahku. Dan menunggu dengan bayangan kelamku

Kenapa aku berdiri seorang diri ditempat seperti ini? Seakan akal sehat terbang dan menghilang menjadi debu yang tergerai

Wahai Tuhan, pertemukan aku dengan sang cinta. Jalinkan aku sebuah kisah yang indah

Wahai waktu, berikan aku saat terbaikmu. Dunia, berikan aku tempat terbaikmu. Aku juga ingin jadi bagian dari saat-saat indah

Jangan perlihatkan padaku kenyataan sulit lain. Tutup rasa lelah dan penatku menjadi masalalu. Ukirlah sebuah kisah yang baru

Ubah aku menjadi sesuatu yang berbeda. Bahagia dan merasa bebas dari dalam sana. Jadilah aku sesuatu yang lain. Yang lebih baik

Datanglah dan tinggal lebih lama. Ajarkan aku mencintai dan menghargai. Perlihatkan padaku bahagia dan senyum tanpa luka

Dan sembuhkan semua luka. Hentikanlah tangis. Hapuslah masalalu kelam. Datanglah hari-hari cerah.

Menjadi penghuni surga dunia dengan batasMu. Menjadi teladan bagi para anak-anaku kelak. Menjadi seseorang yang akan dikenang sebagai yang baik

Berikan aku hadiah sebuah mantra kecil dan sentuhan keajaiban. Hingga aku sekali lagi merasakan kehadiranMu melalui tangan-tangan mereka. Luka yang bahagia.

Kirimkan padaku seseorang malaikat untuk mengubah duniaku. Mengukir bahagiaku. Dan membawaku pergi dari ruang kosong dan hampa ini.

Berjajilah padaku bahwa semua yang terjadi padaku kemarin hanya akan menjadi hari kemarin. Esok dan lusa Engkau akan menuliskan perjalanan yang baru dan indah.

Lalu aku akan membagi bahagia dan senyumku untuk semuanya. Berbagi bahagia dan milikku untuk mereka. Menghargai miliku dan mereka.

Aku berjanji. Wahai pemilik Semesta. Jadilah seperti yang Engkau kisahkan padaku. Namun, jika aku boleh meminta sekali lagi. Jadikanlah kisahku luarbiasa.. 

Selasa, 07 Januari 2014

And i'm sad. Again

Melelahkan ketika dunia mengatakan tidak namun hatimu inginkan iya. Ketika hati terasa sunyi bahkan ketika banyak orang yang berada disisimu. Ketika akal dan hati tidak lagi sependapat dalam mengambil jawaban. Ketika lagi-lagi ketidakmampuan mengalahkan segalanya. Lelah dan bersalah.

Aku lelah menjadi lelah. Aku sedih selalu menjadi sedih. Aku menyesal atas ketidakmampua, yang bahkan semua orang anggap tak masalah. Aku marah menjadi marah. Dan sepi menjadi sepi.

Jangan begitu wahai hati, melelahkan. Aku tidak bisa berfikir ketika merasa lelah, sakit ketika merasa sedih. Alasan sederhana. Lelah menjadi sepi, lelah menjadi kurang, lelah menjadi biasa.

Karena kamu akan hidup seribu tahun lagi

Jangan terluka karenaku, jangan menangis karenaku, jangan sakit karenaku, jangan lelah karenaku karena kamu tidak boleh merasa begitu, karena kamu aku bangun dan akan berlari bersamamu selalu hingga kamu tak harus sakit, tak boleh terluka, jangan menangis, dan merasa lelah. Kamu adalah duniaku. -l.y-

Aku akan menemanimu, menjadi permulaan dari caramu melukiskan hari, menjadi akhir ketika kamu akan berhenti dan menutup kisah dalam buku. Aku akan menjadi setiap bagian tersulit untuk kita lalui bersama, menjadi pelengkap yang manis ketika saat bahagia kita jalani berasama. Dan karena itu, jangan sakit dan pergi bahkan ketika kamu ingin.. 

Jangan menyerah sayang, aku disini. Jangan diam dan berpura-pura seakan senyum itu selalu nyata. Jangan bersembunyi sayang aku baik-baik saja ketika kamu merasa sakit. Airmataku tidak akan membunuh dan aku akan tetap bernafas dan datang mencarimu esok hari. 

Bahkan untuk seorang diri dan menahan sakit, jangan diam dan sembunyi dibalik pintu untuk ditutupi. Aku akan ada disana dan memelukkmu erat untuk melaluinya. Jangan lari dan takut melihatku akan menangis tidak akan kulakukan jika kamu tidak menyukainya lalu jangan lari dan bersembunyi ketika sakitanya menyerang keseluruh bagian dari tubuhmu, karena aku disini. 

Hanya tersenyum dan bahagialah, dan walau hanya beberapa hari semua akan baik-baik saja bersamaku. Jangan menghindar dan mencoba mengambil jarak karena aku tau kamu tak ingin aku pergi. Jangan membentak dan berpura-pura marah, bahkan ketika kamu mencoba menyakitiku aku tidak akan tersakiti dan pergi, aku akan menunggumu untuk menerimaku lagi sayang. 

Tidak ada yang lebih baik daripadamu. Jangan mencoba berfikir untuk mengirim dan mengenalkan sesorang kehadapanku untuk menjadi pengantimu. Jangan membawa beberapa temanmu untuk kau ajak pura-pura berkencan. Itu tidak akan menyakitiku. Besok, esok, lusa, dan hingga kamu bosan aku akan datang walau hanya untuk tau keadaanmu. 

Jangan tutup hatimu sayang, karena aku sudah masuk dan menjadi penghuni cukup lama disana hingga kamu tak mungkin mengusirku untuk keluar. Jangan merasa kesepian, dan cari aku. Jangan berpura-pura bahagia lalu melakukan semua hal seperti biasa ketika kamu takut melakukanny sendiri. Akan kulakukan untukmu. 

Aku mengenal senyummu, aku mengenal hatimu, dan aku tau bahwa sedihmu tidak untuk menjadi sebuah lelucon. Tidak akan ada yang berubah bahkan jika kamu akan pergi besok atau lusa, karena cintaku akan tetap untuh.

Jika kamu memang mencintaiku lebih daripada itu, lalu jangan lari dan bersembunyi. Mari kita jalani bersama.  Besok dan selama mungkin bertahanlah dan bahagialah bersamaku. Jangan lari dan menyakiti dirimu lagi. aku akan kekeh lalu terseyum mengejekmu sayang. Kamu akan hidup seribu tahun lagi untukku kan?.

Berhenti mengirim mawar merah tanpa nama ke rumahku. Aku tau itu kamu. Dan berhenti marah-marah karena hal sepeleh hanya karena kamu ingin aku menjauhi dan meninggalkanmu. Kuberitau, itu tidak akan terjadi.

Sayang, aku tidak mengenalmu hari ini atau kemarin. Tapi separuh dari kisahku adalah bersamamu, setiap bagian hati yang kau berikan masih kuingat dengan jelas warnanya. Sampai aku dan engkau dewasa, sampai kita manjalani hidup bersama takdir atau tidak. Kamu akan tetap mengisi dan menempati ruang yang sama. Tempat yang sama. 

Aku tidak perlu syarat atau jangka waktu untuk memberikan tempat itu padamu, tidak butuh zaman atau era untuk menghapusmu. Tidak akan ada hal yang seperti itu. Aku akan menangis ketika kamu terluka, pasti. Namun jangan bersembunyi dan lari untuk menyembunyikan rasa sakit itu aku membencinya. Tidak akan ada yang segera mati. Hanya jiwa. Namun hatimu dan kamu serta segala warna yang kamu berikan untukku akan tetap menjadi milikku. Kamu akan hidup seribu tahun lagi di sini. Di fikiranku, di hatiku, dan didalam duniaku.

-y.l-

Senin, 06 Januari 2014

Berlalulah harapan

Tidak semua impianmu akan menjadi nyata..
Tidak semua harapanmu yang akan menjadi harus..
Tidak selalu asumsi dan kemarahanmu akan menjadi benar..
Hidup selalu memiliki dua sisi, yang mana satu dan lain tidak terlihat..

Jangan menangis jika punyamu direbut, rebutlah kembali. Jangan marah ketika doamu tak menjadi nyata, berdoalah kembali. Diam dan jangan bersuara ketika anganmu tak bisa terwujud karena itu terlalu menyakiti.

Percayakah kamu? Berasumsi hanya membuat segala hal yang kau inginkan semakin dan semakin menjauh. Hingga sampai disaat dimana kamu tak lagi menginginkannya menjadi kepunyaanmu, dan melepaskanya begitu saja tanpa beban. Lelah.

Ketika kamu berkali-kali berdoa, menunggu dan berharap untuk sesuatu yang kau inginkan dengan keinginan lebih dari apapun lalu berkali kali gagal dan meninggalkan luka. Itu akan sangat melelahkan. Menangis bukan lagi obat.

Ketika sesorang lain yang hanya diam tak melakukan apapun tapi meraih dengan mudah dan tanpa rasa. Adilkah untuk seseorang yang menunggu dengan sabar tetapi tidak menemukan? Inilah hidupmu, selamat datang.

Lalu lepaskahlah sesuatu itu. Biarkan ia pergi ke tempat yang seharusnya ia akan datang. Singgah ke tempat yang seharusnya ia tinggal. Relakan dan tersenyumlah bodoh pada dirimu sendiri yang menginginkan hal yang bukan milikmu. Tertawakan dan ejeklah sesuka hatimu.

Harusnya kamu tersadar dan berhenti. Tidak akan ada yang terjadi walau berkali-kali kamu mencoba lagi dan lagi. Menyerahlah dan lepaskan. Biarkan ia terbang dan berlalu bersama rasa sakitnya, bersama rasa perihnya.

Tidak ada yang salah, hanya saja ia ataupun itu bukan menjadi milikmu. Tidak ditakdirkan untukmu atau bukan sekarang waktumu memilikinya. Kamu akan lelah jika menunggu, lepaskahlah biarkan berlalu..

Kita dan selamanya

Haruskah aku menahanmu untuk pergi, bahkan disaat kau tidak ingin tinggal? Bolehkah aku menghentikan waktu disaat semua ini akan berakhir?. Satu kali saja, dengarkan aku dan jangan buat hatiku menunggu untuk cinta yang bahkan tak kau milikki. Namun dengan bodonya, hati ini tak pernah mendengar lalu menunggumu selalu menjadi hal terbaik.. 

Dipertemukan oleh takdir, dijalankan dengan waktu lalu diikat dengan cinta. Begitu seharusnya prosedur tepat untuk seseorang yang kesepian seperti "kita". Dengan ego dan rasa marah atas dunia masing-masing kita tak pernah saling menemukan bahkan dari sisi manapun. Duniaku yang penuh dengan teriakan mengejutkan dan hidupmu yang terlalu hening hingga tak pernah kutemukan. 

Apa yang kucari hingga sulit bagiku ketika hal tersebut jika tak kutemukan? Apa yang aku tunggu hingga kuhabiskan separuh dari seluruh hidupku untuk berada disana dan menunggu? Kenapa menjadi bagian yang penting dan harus bahkan ketika semua itu tidak lebih dari sekedar angan? Apakah merubah adalah jalan terbaik dan terhebat dalam sejarah hidupku? Kapan aku cukup dewasa untuk mengerti? untuk siapa aku hidup.. 

Aku berdiri dan sendiri, dijalan manapun dan dipersimpangan manapun hingga aku berfikir bahwa itu melelahkan hingga aku butuh teman. Ketika teman datang, dengan berpura-pura menjadi putih bahwa semua orang juga akan menjadi putih. Dan tidak semua sisi adalah putih. Disakiti lebih sulit daripada seorang diri disepanjang jalan, dan ternyata begitulah dunia berjalan. 

Aku menangis dan berteriak dalam diam untuk setiap kata-kata tersakit yang engkau ceritakan dengan luka, tapi aku tidak bisa memelukmu dengan erat dan berkata dengan lantang bahwa semua akan baik-baik saja, karena bahkan hatiku tak pernah merasa baik untuk itu. 

Engkau terseyum dengan teduh dan dengan sepenuh hatimu ketika aku merengek kesakitan dalam derita memeluk dan berkata baik-baik saja. Bagimana kita bisa sebanding. Engkau adalah hidupku dan akan tetap jadi begitu, bahkan ketika engkau tidak menoleh dan berhenti untuk menyambut tanganku, atau peduli dengan apa yang akan terjadi atau kulakukan. Engkau akan tetap jadi segalanya. 

Hidup ini dan cerita "kita" jangan terluka dan menyerah karenanya. Kita akan bangun bersama, dan membuat kisah-kisah baru yang lebih indah, kau akan percaya bahwa Tuhan ada Dia selalu mendengar dalam setiap doamu. Menujukkanmu dunia yang ia buat dengan seluruh cinta yang ia milikki, indahnya lukisan semestanya, semuanya. 

Hal-hal baik akan segera datang dan engkau akan segera bahagia, kita dan selamanya.. 

Rabu, 01 Januari 2014

Berdiri seorang diri

Dua puluh tahun.. dan semua hanya sebuah layar foto yang nampak tersenyum manis. dua puluh tahun, dan semua hal yang dijalani sampai hari ini hanya menjadi sebuah bahan olokan. dua puluh tahun dan saya belum pernah merasakan cinta barang beberapa detik. dua puluh tahun dan tidak ada yang datang dengan ketulusannya membawa saya dari ruang kegelapan yang sunyi. dua puluh tahun, dan saya hanya terus berpura-pura bahagia..

Kamu menutup pintu hatimu, yang walau ribuan kali diketuk dengan keras tetap tidak akan terbuka. saya sabar menunggu dan berdoa, hari dimana pintu itu akan terbuka akan segera tiba. hingga pada akhirnya saya tau, bahwa sejak pintu itu ditutup kuncinya tak akan pernah ditemukan.

Saya menunggu untuk seseorang yang mengisi, tidak peduli berapa kali melihat keluar jendela dan berharap akan sesuatu. kamu dan yang lainnya tidak akan datang. saya masih bersabar untuk sebuah harapan, berdoa dengan tulus bahwa akan tiba saatnya untuk hadir dan mengisi, namun hari ini ketika saya menunggu lagi dibalik jendela, kalian atau siapapun tetap saja tidak datang.

Apakah kesepian membunuh seperti ini? hingga akal sehatmu tak lagi menjadi waras dan berfikir selayaknya. hingga ku kira satu-satunya jalan untukku adalah berhenti untuk melakukan, segalanya.

Katakan pada orang tak berhati, berakal dan memiliki fikiran ini.. apakah ada yang salah pada diri ini? hingga semua orang seperti membenci dan meninggalkan secara kejam. saya hanya diam untuk setiap orang yang tak akan mengerti bahkan ketika saya berteriak, dan imbalan untuk semua itu adalah ditingalkan.

Hari ini, kembali rasa sepi dan lelah datang dan tidak tau kapan akan pergi. harus pada siapakah jiwaku marah karena sendiri?

Jangan begitu, menyakitkan. diam! berhentilah mengeluh! tidak ada yang harus ditangisi, tidak ada yang harus disalahkan, berhentilah marah, dan diam. hanya diam. berhentilah membuat permohonan, tidak akan ada yang datang untukmu sayang, hiduplah dengan memandang dunia yang nyata, berhentilah bermimpi. saya akan hidup dengan baik, saya akan punya kisah luar biasa. dan itu akan segera terjadi..