Minggu, 18 November 2018

Habislah aku

Ada nyeri yang tak bisa kujelaskan
Bahkan tak bisa kumengerti,
Kenapa? Bagaimana?
Apa itu hitam? Bagaimana sosok sejati putih?
Karena terkadang aku abu-abu
Tidak, aku selalu abu-abu
Di satu sisi aku berlari
Di sisi lain ingin berhenti

Jadilah putih kata hati,
Tapi melelahkan bahkan ketika tidak di hargai..

Jadilah hitam kata akal,
Tapi tak bisa, aku tak mampu aku jauh..

Bagaimana rasanya jika hatimu menyimpan rahasianya sendiri?
Apa yang harus terjadi?
Apa yang akan terjadi?
Lalu apa yang ku inginkan terjadi?

Lalu lenyap saja kata hati,
Lebih mudah
Tidak sulit
Tak pakai airmata
Tak perlu berkorban rasa

Tapi aku ingin berjuang!
Kata sisa-sisa harapan..
Sampai kapan? Untuk apa?
Adakah akhirnya? Berarkah berujung?
Melelahkan hati,
Kenapa tak kunjung baik?

Haruskah aku kembali bersujud?
Tapi kenapa tidak ada yang mendengarkan?
Kenapa jadi lebih sulit?

Atau haruskah aku berhenti percaya?
Tapi aku takut
Hatiku lebih takut
Segalanya yang ada padaku lebih takut
Nanti aku tersesat
Nanti aku tak tau caranya pulang,

Jadi aku harus bagaimana?
Jadi aku harus apa?
Bagaimana caraku belajar?
Aku hanya berfikir untuk selamat, untuk tak terluka, untuk lebih bahagia..

Tapi abu-abu
Tapi semu

Kenapa ia mondar mandir melulu?
Kenapa ia seperti imajinasi lama yg jadi nyata?
Kenapa ia begitu sulit berlalu buatku.
ia tak baik, ia tak baik
Ia sangat buruk, teramat buruk
Tapi kurindu
Tapi ku ingin temu
Tapi mungkin aku hanya sepi
Berharap rasa candu bahagia palsu itu bisa datang lagi jika kita bertemu

Semakin kutatau kusemakin rindu
Semakin kutak dapat hasil semakin ku kekeh
Bisa kah kembali rasa candu itu?
Rasa yang membuatku lebih hidup?

Persetan dengan dia,
Dia sudah lupa,
Aku sekilas dan hanya debu jendela kaca,
Tapi bagiku tidak
Hujan yang tak kunjung reda,
Ribuan kali, serentak, bersamaan
Ketika mendung sudah tiba
Ketika waktunya sudah datang

Bodoh

Lenyap saja lagi kata otak!
Mudah,
Tidak sulit,
Tak pakai hati,
Tak perlu berjuang,
Selesai!

Tapi..

Masih ada cita-cita
Yang malas untuk di perjuangkan
Yang setengah-setengah untuk sebutan cita-cita
Yang bingung harus di taruh sudut yang mana

Masih ada sudut harapan
Bahwa ada masa depan luar biasa menanti disana
Suatu saat akan selesai
Bahagia
Cukup, lengkap, penuh tawa
"Semoga"
Doa lagi dan harap

Apa yang harus kulakukan?
Terkadang kufikir Engkau terlalu sibuk dengan yang lain,
Lupa dengaku,
Hamba..
Yang bukan apa-apa.

Kamis, 11 Oktober 2018

Meneguk kopi sore itu

"Pernahkah kamu patah hati?" Ia bertanya dengan linang airmata yang tertahan.
"Kurasa aku tak sanggup". Lanjutnya lagi dengan tetes pertama air mata yang jatuh.
"Tau rasanya?". Dengan menatap berharap seseorang mengerti.

"Tau".
"Pernah".
"persis". Seseorang menjawab dengan tatapan kosong.
 
"Bagaimana cara untuk lari?". Kata perempuan 1 tadi.

"Jangan lari".
"Itu tidak bisa sembuh".
"Aku biarkan diriku hancur, aku berkeping sepanjang waktu"
"Menangis untuk hal-hal sepeleh, membenci diri sendiri, bertanya-tanya, berandai-andai. Menerka-nerka".
"Ohh.. hampir setiap malam aku menangis saat sebelum tertidur. Mengingat, terluka, hancur dan terlelap karena lelah".
"Kenapa? Ribuan pertanyaan kenapa, marah, menyerah, sakit. Ia menderita".
"Lamaaa sekali. Sesekali aku sembuh karena hal-hal sederhana, masalalu yang mambawa ia datang lagi. Sesekali kurasa aku baik-baik saja dengan membencinya, tapi tidak juga, di lain hari sakitnya masih sama".
"Setelah waktu lama berlalu".
"Di suatu pagi, aku terbangun.. dan rasanya tidak sakit lagi"
"Aku tidak bilang bahwa sembuh sepenuhnya. Tapi aku baik-baik saja. Semua sudah berlalu, bukankah hidup berlanjut? Hari tetap berganti dan kudengar sekarang ia bahagia".
"Kukira sudah cukup bagiku".

Perempuan 1 menangis.
Perempuan 2 tersenyum tipis.
"Sakit, menderita. Tapi semua akan berlalu".
Perempuan 1 tertegun, "berapa lama?"
"Hmmm.. entahlah sekitar satu tahun mungkin?" Ditutup dengan senyum dari perempuan 2.

11.10.18

Selasa, 02 Oktober 2018

Berdamai dengan hati

Kini kutau sayang,
Tuhan sungguh baik
Ia pertemukan aku dan kamu
Dan tidak menjadikan itu sebagai kita

Kini kumengerti sayang,
Tuhan memperlihatkan aku pada sepimu
Yang berarti tidak kau nikmati setiap detik dan kelamnya
Yang kukira bisa kuisi dengam warnaku

Kini kuberdamai dengan hati, jiwa serta akalku
Kutau alasan terbesar kenapa kau dan aku tak bisa menjadi kita
Kumengerti kenapa sakit dan tanggisku amat dalam namun Tuhan pura-pura tidak mendengar dan peduli padaku

Tuhan amat sangat mencintaiku
Tuhan amat sangat baik padaku

Ia pertemukan aku dengan kamu
Ia perlihatkan aku indahnya senyummu, teduhnya tatapanmu, dan suara parau mu yang amat berbekas untukku
Sebagai perjalanan
Sebagai cerita
Sebagai lanjutan kisah kedua dari yang lainnya

Tuhan amat sangat mencintaiku
Ia takut aku lebih menderita ketika memilikimu
Ia takut aku lebih tersungkur ketika aku bersamamu
Ia lepaskan keinginan dan doa ku yang keras untuk menjadi kita

Ia aku mengerti sayang
Tapi aku tidak menyesal,

Kau sungguh tawa luar biasa
Dan tanggis terlama yang pernah ada
Kau sungguh cerita indah
Dan lantunan terdalam yang pernah kudengar

Kau sungguh sebuah detak yang sudah lama dan amat sangat kurindukan
Sesuatu yang membuatku kembali merasa hidup
Cinta..

Kau sungguh teduh yang pernah membuatku bermimpi akan kehidupan esok
Kau sungguh suara yang sempat
Membuatku berfikir menyerah dengan anganku untuk menggengammu

Tapi kini kumengerti sayang
Kita tak bisa
Kita tak biasa
Kita tidak pernah bisa dan biasa

Aku tidak ingin lagi mengucap perpisahan
Semoga kamu selalu bahagia~

5.8.18

Sabtu, 23 Juni 2018

Dalam damai

Tak pintar mengutarakan seringkali membuatmu menjadi salah
Dirimu mengerti
Mau memahami
Tak membuat sekelilingmu melakukan hal sama

Kau mengalah
Kau jadi sakit seorang diri
Tak membuat sekelilingmu berfikir untuk melakukan yang sama

Satu dan dua diantaranya datang ketika bosan
Tiga dan yang lainnya sesekali mampir karena tak sengaja berpapasan

Meski seluruh lelah dan tulang belulangmu rapuh dan dikerahkaan
Pada akhirnya kau tetap akan mati dalam kesunyian,
Sepi,
Damai..

Orang-orang akan berfikir sifatmu jahat.
"Aku sibuk mengengam tangan kesana dan kesini agar membuat semua orang bahagia
Dan berakhir dengan dibenci".

Orang-orang lelah akanmu yang tak kunjung berubah dan memberikan manfaat.
"Akankah kuubah darah yang mengalir dan menjadi tabiatku sehingga aku bisa jadi seperti malaikat-malaikat bersayap diluar dari fikiran dan kemauanku?".

Satu menyerah
Dua pergi
Tiga menjadi bosan
Iya, kurasa akulah penyebabnya

Tak berdaya merubah apapun,
Kurkira cara berfikirku tidak ada yang salah,
Atau tidak ada yang mencoba memahami?
Atau aku hanya sekeras batu sesuai inginku?

Walau aku tak menjadi inginku
Walau aku menjadi inginnya orang-orang lain
Mereka tak juga memeluk atau mengapai tanganku lebih dulu,bukan?

Lalu biarlak aku hancur dan remuk menjadi sunyi
Biarlah aku jadi salah dan sepi seorang diri
Lalu nanti aku akan berakhir menutup mata dan menjadi damai,
Biarlah..
Toh jikalau aku meronta dan menangis kau tidak mengerti dan hanya menjadi jijik memandangku kan?

Pernah.
Dan cukup sekali,
Ternyata tidak semua orang mengerti artinya menangis.

23.06.18

Selasa, 15 Mei 2018

Pekat sosokmu

Dan aku tau apa yang lebih pekat daripada kau untukku
Rasa lebih dicintai
Suaramu yang mengusir sepi
Tawamu yang sesekali masih kudengar dalam bisik angin berhembus

Ada yang tidak bisa kumilikki
Tak banyak jua yang kupunya
Tapi aku pernah dengan sangat memintamu jadi kepunyaanku padaNya
Dan lalu aku tau, bahwa tak bisa

Merasa lebih hidup
Merasa lebih dicintai
Bahagia yang hanya seorang perasa itu sendiri yang mengerti artinya
Melupakan tidak semudah itu

Dan lalu engkau jadi biasa
Dan kemudian engkau hanya hidup seperti biasanya
Tanpa mengerti, tanpa paham, tanpa ikut jua tersiksa
Seseorang yang tak bisa jadi kepunyaanku

Kukira luka sudah kering
Kufikir bahwa wktu sudah menyembuhkan
Aku sudah damai dengan sakit, fikirku
Dan bekas namamu tetap menetap berdering ketika saat-saat mengingatkan

Aku tidak akan memintamu lagi
Tak juga berdoa untuk kepemilikanku lagi
Aku tau betapa langit dan bumi dan jaraknya
Lalu kau dan aku yang bukanlah kita

Mencintai seorang diri itu sepi
Seseorang yang berkali-kali sibuk di dalam fikir dan menjadi kalimat lagi
Seseorang tak bisa kau miliki, yang merontanya hanya bisa di ungkapkan lewat puisi

15.5.18

Selasa, 08 Mei 2018

Pejuang wajar

Saat yang lain sibuk memanjat
Yang ini baru ingin keluar
Ketika yang lain sibuk terlihat
Yang ini belajar menjadi wajar

"Ingin terlihat akrab" katanya
"Ingin jadi ramah" niatnya
"Ingin menikmati hidup" maunya
"Ingin berubah menjadi wajar" yang masih jadi mimpinya

Seorang dingin yang kadang lupa pakai hati
Seorang kaku yang tidak tau cara basa-basi
Seorang flat yang hanya berjalan sejalur
Perempuan kesepian yang katanya tidak merasa sepi bahkan ketika sendiri

Buku harianku, baro meter kebodohanku, tempatku bertanya dan dibentak, pelepas pilu yang terkadang hanya ingin kubagi..
Seorang sederhana tanpa pamrih,

Bahagialah kawan,
Hanya itu inginku bagimu

Hiduplah dengan baik,
Pergilah kesegala tempat yang ingin kau lihat,
Jangan takut dengan manusia-manusia keji
Percayalah nanti kau akan terbiasa
Jangan takut ketika hatimu di gengam seorang lelaki,
Kelak hidupmu akan penuh warna,

Luka sudah sembuh kan?
Walau bekas tidak akan pernah hilang
Tidak apa kawan,
Semua orang punya bekas luka
Jangan hanya duduk disudut dan menepi
Kau tidak berbeda dari yang lain

Lihatlah..
Semua orang menunggumu untuk tersenyum lebih manis daripada biasanya

Tidak peduli mode,
Tidak merasa bagus dan tidak cantik dan jelek
Hidup dengan keinginanya
Hidup dengan caranya
Tidak pernah berpura-pura
Terkadang terlalu jujur malah dan menyakiti
Bijak dengan sudut pandang dan cara fikirnya
Pendengar yang baik
Penyimpan sejuta rahasia terbaik..

Jadi lega ketika resah sudah dibagi dengannya,
Jadi ringan ketika setidaknya ada satu orang didunia ini yang mengetahui cara fikir yang kubagi,

Sedihku, piluku, bahagiaku, risauku, legaku, hatiku, plinplanku, asalan senyumku, datangnya lagi galauku,
Pasrahku..

Hanya bahagia,
Ketika nanti jika aku pergi dengan pilu setidaknya ada satu orang yang tau, kenapa?

Tidak mudah ya menjadi wajar?
Bahkan aku jua tidak waras kawan
Tak apa,
Toh kita hidup dan baik saja
Terkadang menangis, terkadang bahagia
Terkadang bersyukur, terkadang merasa kurang

Apapun itu,
Jadilah seseorang yang kau tidak akan pernah malu ketika bercermin,
Dengan penuh harga diri,
Dengan penuh kejujuran,
Hidup menjadi diri sendiri dan bahagia menjadi "aku"
Tidak ada yang salah dengan hal itu, kawan..

08.5.18
*pinta dari seorang lagi yang ingin dirinya digambarkan dalam sebuah kalimat. Pejuang yang ingin menjadi wajar! jika ingin jadi berbeda, maka kau harus menjadi seorang keren dengan caramu sendiri kawan!

Minggu, 29 April 2018

Tik tok

Hari ini merekah merah jadi pelangi
Besok menjadi abu
Berfikir ulang ribuan kali mencari alasan dan jawaban
Kenapa?
Mencoba menemukan yang harusnya tak penting buat dicari
Artinya apa?
Berfikir ulang mengingat-ingat yang telah berlalu dan merangkai menjadi jawaban
Mencoba menemukan jawaban dengan cara tersendiri
Benci dengan kata aku
Lelah dengan kata aku
Ingin menjadi kita
Namun merasa berat dan beban oleh kata tersebut
Langit yang abu-abu, langit yang biru pesona
Berbeda?
Tentu saja,
Itulah kenapa semua orang ingin
Itulah kenapa semua orang mau
Tapi semu aku
Tapi jemu barisan kata itu
Tapi pilu ngilu rasa geramku
Tik tok!
Lalu aku mengadu, lalu aku meminta, lalu aku beharap
Ingin di temani, ingin dipuji, ingin dipuja, ingin kerubuni, ingin di peluk dengan hangat
Hal-hal berupa manis singgah lalu menjadi putri kecil yang manis pula
serpihan-serpihan luka datang lalu berubah menjadi jahat dan kejih pun
Apakah wajar beralih hitungan detik?
Jika iya maka semua itu masihlah normal
Tik tok~
hari berharap bahwa berhenti,
Angan ini akhir yang luar biasa manis,
Pilu mengujam ratusan kali dan ingin menyerah..
Tik.. dan tok..
lalu katakan kepada lembar peristiwa
"Aku ingin sesuatu yang lebih baik, yang manis, yang cukup, yang saling dan saling, yang bahagia bukanlah hal asing".

29.4.18

Kamis, 26 April 2018

Manusia beku

Orang seperti kamu tidak tau yang namanya rindu
Tidak tau yang namanya berjuang
Tidak paham rasa sayang
Egomu mengalahkan segala pemikiran
Bahwa kamu lebih hebat
Bahwa kamu bisa lebih
Bahwa kamu dipuja-puja
Tidak peduli jika dibenci, tidak juga tergerak ketika ada yang punya hati
Hanya sibuk dengan pemikiranmu dan duniamu
Kamu tidak butuh kasih
Tidak butuh di mengerti
Tidak butuh di dampingi
Yang seperti kamu harusnya di tekan "copy dan paste" pada dirimu sediri
Lalu jadilah ia teman hidupmu yang tidak akan bosan berjuang untukmu
Atau mungkin copyan pastemu juga nanti akan lelah dan pergi
Kamu bukan ingin di mengerti
Kamu tak memberi ruang orang lain untuk mengerti
Seakan kamu tak bercela
Seakan kamu segalanya
Seakan kamu saja dan semua akan selesai
Seakan bisa menujuk dan jadilah
Sombongnya kamu..
tidak ada yang mau menunggu beku
Tidak ada yang tak lelah menunggu kabar
Tidak ada jiwa perasa yang tak menyadari kadar peduli dan tidak
Dan kamu yang tidak
Tidak ada seorang tertarik yang tidak membiarkan seorang menerka-nerka,
Menunggu tunggu,
Berteman sepi,
Bersahabat dengan tanya,
seorang sepertimu tidak butuh sayang
tidak tau yang namanya letih berjuang
Tidak kenal sikap ramah agar tak di sakiti
Terlalu cemooh
Selalu pakai otak
Tidak pernah pakai hati

Kamu..

26.4.18

The one that got away

Sejak pertama aku melihatmu
Hatiku sudah tau, aku tidak akan bisa memilikimu
Sejak pertama kali kukira aku rasa
Aku sudah menyadari seutuhnya bahwa kau dan aku bukanlah kita

Sejak awal aku melihatmu, andai saja kau bukan kau yang terbiasa dengan duniamu..

Jika kehidupan lain memang ada
Pada kehidupan lain itu,
aku ingin kau ada
Berdiri sebagai dirimu dengan jiwa berbeda

Jika kehidupan lain memang benar ada,
Pada kehidupan baru itu,
Aku ingin kau jadi seorang yang baik
Yang bahagia dengan cara yang berbeda

Jika kehidupan lain benar ada,
Aku ingin memegang erat tangamu dan mendengarkan semua keluh kesahmu dengan santai
Membelai rambut hitammu, bersandar di pundakmu

Jika di kehidupan lain kau dan aku tetap ada
Dan kita bertemu dengan luar biasa
Aku ingin kau tidak takut untuk memegang erat tanganku, berjalan seiring denganku

Jika di kehidupan itu memang ada kau
Kumohon berdirilah didepanku sebagai seorang ramah,
Seorang yang kehidupanya indah,
Seorang yang kau dan aku bisa  menjadi kita,

Jika di kehidupan lain kau dan aku bertemu lagi,
Aku ingin lagu-lagu itu tetap menjadi favorit hingga aku menyadari aku menemukanmu sekali lagi

Jika di kehidupan lain aku yang berbeda
Maka aku akan melakukan apapun hingga bisa seiring denganmu dan tidak mengatakan kehidupan yang lain,

Jika di kehidupan lain kau tetaplah jadi dirimu,
Mungkin aku akan melalukan hal bodoh yang sama,
jatuh padamu lagi dan lagi
Dan menyadari kita berbeda

Hanya jika..
Sesuatu seperti mati dan kehidupan yang lain lagi memang benar ada..
Aku ingin kau dan aku bertemu dengan keadaan yang lebih indah
Dan aku menjadi lebih baik lagi, dan kau dengan hidup yang juga lebih baik lagi..
Jadi kita bisa bersama..

26.4.18

Minggu, 22 April 2018

Hati yang tak bisa kusentuh

Aku suka cara ia berfikir
Suka cara diam dan menyelesaikan masalahnya
Suka ketika ia mulai serius menimbang-nimbang dalam kepala kecilnya
Suka ketika sesekali ia memandang ke arahku dan bertanya "kenapa"
Suka ketika sepanjang jalan ia bernyanyi-nyayi pelan dan menikmati udara malam
Kurkira kujuga suka saat ia diam dan terlihat penuh rahasia
Ketika ia dengan sekujur tubuhnya mencoba menjadi jahat dengan caranya
Ketika ia mencoba mencari tahu bagaimana aku dan duniaku dengan cara-cara konyolny
Ketika ia tiba-tiba dengan jujur inginku bersikap nyaman dan jujur pula padanya
Ketika dia sesekali melihat ekspresiku melalui kaca spion dan tersenyum
Percayalah, aku benar-benar menyukainya..
Dan aku jadi begitu mengebu-gebu
Dan aku jadi begitu takut kehilangan
Dan aku jadi gusar ia tiba-tiba menghilang
Menyalahi aturanku, menyalahi egoku, melukai harga diriku
Meminta ia berkali-kali
Mencari ia terus-menerus
Ingin tau apa yang ia lakukan, kenapa, diamana, apakah, apapun..
Jelaskan padaku, katakan hingga aku tau..
Lalu diammu sering membuatku menyimpulkan sendiri
Lalu acuhmu terkadang membuatku menerka jawabanya sendiri
Lalu jarak yang kau buat membuatku berfikir dengan caraku sendiri..
"Kurasa kau ingin aku berhenti saja".
Ternyata aku tidak sabar dengan "diam",
Ternyata aku tidak terbiasa dengan sunyi,
Ternyata aku tidak bisa tanpa "kejelasan".
Aku tidak sesabar itu, tidak juga sebaik itu, tidak pernah terus mengalah seperti itu dan akhirnya harus menyerah begitu..
Hanya saja semua bukan aku, bukan diriku
Kurasa aku terlalu jauh
Harus kupertahankan sisa kebangganku yang terakhir
Egoku yang tinggi, prinsipku yang tak boleh goyah, dan keyakinanku yang erat.
Sayang, aku menyerah saja..
Sayang, aku berhenti saja..
Sayang, jika aku berharga harusnya tak kaulepaskan dengan mudah..

22.4.18

Sabtu, 21 April 2018

Rasa yang tak punya wujud

Dan aku hanya bilang iya
Lalu aku bilang kepada yang lain tidak
Aku belarian sibuk mengejar yg lari menjauh
Lalu aku melepaskan pergi tangan-tangan yang mengenggamku erat
Iya aku
Bodohnya aku..
Aku tak lagi seperti berhaga ketika sibuk berlarian mengejar
Juga bak satu-satunya putri raja ketika sisi yang lain meminta-minta
Aku merasa kosong dan hampa tanpa sebab
Juga merasa bodoh dan tak berdaya dengan ribuan alasan
Harusnya jika memang aku bukan pilihan jangan katakan apapun atau berhentilah
Jadi aku tau dimana harus kumulai dengan galauku dan tak apa, akan menjadi sembuh
Harusnya jika aku memang tak suka, tak usah kusambut tangganya ketika meminta hingga aku tak menyakiti siapapun dengan rasa yang sama
Haruskah aku mengalah saja
Haruskah kulepaskan semua saja
Haruskah aku kembali kezona amanku?
Sepertinya iya
Terlalu melelahkan
Terlalu membingungkaan
Aku bosan mencari-cari dan bosan berjuang sendiri
Tak juga seharusnya aku meminta
Tak bisa juga aku memaksa
Iya.. berjalanlah lagi
Kujuga kan begitu~

21.4.18

Selasa, 17 April 2018

Fatamorgana

Hitungan jam
Dan tiba-tiba aku takut kau tidak kembali
Aku bukan seorang pecinta sejati
Jadi kutaktau yang harus kulakukan dan dimana harus mulai dan berhenti
Aku bukan pujangga cinta yang bisa merayu dengan kata kata indah
Juga bukan penyabar luarbiasa dengan teguhnya menunggu untuk mendapat perhatian
Aku hanya apa kulakukan dan kubuat
Aku hanya seorang bodoh yang kadang terjebak oleh langkahku yang tidak kupikrkan dengan sungguh
Hanya aku dan kulakukan
Aku takut
Jika kamu menarik diri dan pergi
Bagian lain dari diriku lebih takut
Jika berlanjut akankah aku bisa?
Semalaman ku ingat manisnya sosokmu
Semalaman ku kais-kais ingatan sederhana tetangmu
Ah~
Mungkin kau tidak menyukaiku
Mungkin kau hanya bercanda seperti katamu
Mungkin aku hanya tak seberapa di banding barisan yang menunggumu
Jika,
Jika saja mungkin aku diberi kesempatan oleh Tuhan..
bisakah kau dan aku, jadi kita?

17.4.18

Senin, 16 April 2018

Ilustrasi

Entah aku ini kenapa
Entah aku ini apa
Entah aku ini harus bagaimana
Lebih semu daripada cat abu-abu
Lebih pilu daripada warna kelabu
Kurasa kupunya yang kucari
Namun terkdang aku tak benar tau apa yang kuinginkan
Terkadang aku bahagia hingga senyumku tak lelah mengembang
Lalu seketika aku berfikir benarkah aku bahagia?
Terkadang aku suka kejutan setiap detik dalam lelahku berjuang
Tak jarang aku terpuruk seketika mengetahui dimana aku yang tak kukenal
Lalu apa aku?
Apa yang kuingini?
Dimana aku harus berlabu dan berfikir semua sudah cukup?
Kapankah aku menjadi begitu nyaman hingga tak takut akan terluka disakiti dan kembali di tinggalkaan
Terkadang aku ingin bersikap santai menikmati duniaku
Terkadang aku ingin menjadi orang lain yang sosoknya akan disukai orang banyak
terkadang aku lelah mengalah dan terluka sendiri
Terkadang aku memberikan seluruhnya milikku yang kukira pengorbananku akan dilihat orang lain dan seorang akan mengerti.
Lalu kusadarii,
Aku bukan hero,
Aku tidak menyelamatkan dunia
Aku ingin bersikap egois
Aku tak ingin berfikir untuk membahagiakan semua orang lagi.
Iya begitulah aku, seketika dan lalu berubah
Bertopeng dan lalu menangis kelabu..
Kukira tak ada yang benar-benar peduliku, kukira semua orang hanya berlalu,
Dan juga kukira aku tak salah berfikir begitu
jalani saja dengan santaiku
Jalani saja yang harusku lalui
Entah aku akan menjadi lebih baik atau semakin jatuh
Tak apa
Tak mengapa
Kata orang ketika kau terlahir kedunia jalan dan ceritamu sudah di suratkan dengan jelas olehNya
Lalu mungkin janji ku yang menyanggupi adalah iya
Lakukan
Jalani
Lalu kembali~


16.4.18