Sabtu, 15 Mei 2021

Pahlawan bertopeng

 Hingga jadi debu 


Kebal 

Terasa mati rasa 

Berjuang dengan munafik lebih melelahkan ternyata

Hitam dan putih tidak terlihat jelas 

Baik dan bejuang menjadi baik nyatanya dianggap juga jahat, salah ya.. 

Pun ketika egois dan peran antagonis memenuhi, di tunjuk puluhan ibu jari dengan tatapan menyalahkan, 

Sungguh melelahkan si perasa 

Sungguh berat hati si pengalah 

Ia melukis

mencoba indah

mencoba dengan senyum senyum 

dengan warna warna 

Lalu lupa bahwa pencampuran warna butuh darah dan airmata

Butuh di korbankan 

Harus di jadikan hitam dahulu

Harus di salahkan

Harus di remehkan

Harus di tatap dengan kebencian

Harus di jadikan korban dan si jahat

Harus di temukan peran si baik dan selalu di bela

Adil itu yang bagaimana? 

Karena perasaan bisa merubah arah adil

Karena keadaan bisa membuat adil tidak 50 dan 50 

Karena adil terkadang lebih melelahkan pada kenyataanya 

Aku tersenyum 

Menyambut campur aduk rasa yang dipaksa baik 

Menyambut timbun-timbun keadaan yang di haruskan mengerti 

Dengan ketegaran hati yg jauh lebih kokoh

Tersenyum,

Dengan lebih manis dari kemarin

Dengan lebih sabar dari “tadi” 

Dengan mencoba lebih ikhlas dari terakhir kali 

Namun perasaan mudah menipu kata tuan asing 

Karena pada jeda tertentu manusia tidak punya pilihan selain menjadi jujur dengan lelahnya kata si nona perasa 

Tuan asing dan nona perasa benar 

Semua orang benar pada porosnya 

Tentu saja, 

Kita cuma tidak sempurna 

Kita cuma berbatas 

Dan berbatas terkadang sakit dan lelahnya tidak bisa di maklumi dengan waras memaksa tiba-tiba airmata jatuh menjadi jawaban paling jujur

Paling mewakili si penyabar untuk mengeluh dalam hati kecil-kecil

Berharap di dengar Tuhan Nya, 

berharap di kasihani Tuhan Nya

berharap di ubah mungkin hatinya, mungkin batasnya, mungkin jedanya, mungkin keadaanya, apapun itu..

Namun yang di ubah Tuhan kokohnya, temboknya, ketebalan di terjang, di hempas, di pukul hancurkan,

Tersenyum lagi,

Sekali lagi menergarkan hati

Sekali lagi menguatkan langkah

Ah.. perjalanan masih jauh