Rabu, 26 Juli 2017

Suara hati

Seperti sunyi yang bisa orang mengerti dengan mendengar, seperti lelah yang tak bisa dilihat karena batin, seperti jatuh yang tak terluka fisik dan berdarah-darah..

Taukah engkau apa itu sendiri? mengertikah kau arti sunyi? Taukah kah berteriak namun tak didengar? Rasanya menjadi salah tanpa tau melakukan apa?

Tiba-tiba dunia hanya membencimu, tiba-tiba semua orang hanya terlihat mulai lelah denganmu, tiba-tiba sekitarmu tak lagi berfikir ulang menyakitimu

Taukah kau menangis dan tertawa yang ditemani hampa? Percayalah padaku itu benar-benar menyiksa
Taukah kau berbicara dengan imajinasi hanya untuk berasa memiliki? Percayalah padaku itu benar-benar terasa sepi

Apakah kesalahan harus diadili dengan cara begini? Rasa.. percayalah itu sangat letih

Tidak ada yang akan menunggu dan tetap tinggal untuk ikut mejadi sakit
Tidak ada yang akan berpegang erat menjalani bersama melewati badai

Mereka bohong..

Perempuan yang tiba-tiba menjadi asing

Wahai kamu yang tiba-tiba mengigatkanku dengan suara pelanmu yang di atur lambat sedemikian rupa hingga terkesan kepolosanya

Wahai kamu yang tiba-tiba aku ingat, yang selalu menampakkan kebaikan dan mengalah atas segala keadaan layaknya seorang suci yang dikasihi

Wahai kamu yang sekelebat lewat dalam fikirku, aku masih ingat bahwa kutaruhkan segala kepercayaan dan segala rahasia yang kumiliki yang engkau respon dengan airmatamu

Wahai kamu yang masih samar-samar teringat dalam benakku, cara kita menghabiskan waktu bersama yang seakan bahagia karena saling memiliki saling mengenal dan kesederhanaan saja

Wahai kamu yang masih kuingat saat tetesan airmata itu jatuh, atas cerita perjuangan panjang yang katamu menghujam hati, dan aku ikut menangis dan merasa bodoh karena tak berdaya

Wahai kamu dengan kerudung merah muda khas milikmu, aku masih tak habis fikir bahwa kamu bisa berpura-pura sekian lama dan sekian dalam hanya untuk terlihat baik..

Iya,
Mungkin aku jua tidak terlihat sebaik itu, mungkin aku juga bersembunyi di balik bayang-bayang hitam nan kotor namun aku selalu bermimpi akan kelanjutaan dan akhir yang selalu indah dan baik baik saja

Betapa bodohnya aku, bahwa aku selalu memungkiri bahwa aku membawa penyakit bagimu, bahwa langkahku menjadi dendam yang harus kau langkahi dalam hidupmu

Aku hanya merasa hilang ketika kau datang cukup lama dan tiba-tiba pergi dengan meninggalkan luka menganga

Aku masih bermimpi akan hari kemarin yang kurasa bahagia, kurasa kita sama, kurasa kita cukup hanya dengan kesederhanaannya saja

Wahai kau yang dengan kata-kata "beliaumu" saja terasa menusuk hatiku berulang-ulang kali lagi dan lagi, aku tak sedikitpun menyangka bahwa hatimu tega menjadikanmu kambing hitam atas skenario kata-katamu dan sekan tersakiti olehku

Kau yang berkerudung merah muda,
Kurasa kita hanya sampai disini saja, aku akan menyimpan baik-baik semua kenangan manis dan tawa canda yang kurasa pernah tulus itu,
Kan aku maafkan juga segala tuturmu untukku yang sampai saat ini masih tak kupercayai bahwa kau pelakunya..
Terimakasih untuk segalanya ☺