Jumat, 04 September 2020

surat cinta

aku, ingin dimiliki

dengan lembut, dengan cinta, dengan rasa takut kehilangan 

dengan rasa seutuhnya ingin memiliki

aku, ingin di rengkuh

dipeluk dengan hangat ketika luka, di beri semangat ketika lelah 

sesekali kita bertengkar, lalu aku akan menangis terluka 

sesekali kamu marah dan aku juga akan ikut marah 

aku egois dan selalu menang 

kamu mengerti dan selalu tersenyum mengalah

seperti seharusnya

seperti yang di ceritakan orang-orang sewajarnya

aku ingin menjadi marah ketika kamu di sentuh yang lain 

aku ingin kita berjalan seiring

aku menggengam tanganmu dengan hangat 

bersandar di bahumu

hmmm, kita berdua suka mendengarkan live music

sesekali kamu bernyanyi dan bermain gitar untuk aku

suaramu indah

sesekali aku ikut bernyanyi dan terhenti

suaraku jelek!

kamu tertawa geli, aku lagi-lagi ngambek

kita sama-sama suka menikmati warna-warni lampu jalan

hanya pergi tanpa tujuan

oh iya, akan lebih baik kamu marah ketika aku terlihat cantik atau tersenyum kesembarang orang

"cuma punyamu, cuma untukmu"

lalu perjalanan jadi panjang, jadi lama, jadi awet

jadi kita, jadi halal, jadi keluarga

setelahnya kita sering mengunjungi banyak tempat 

pantai, laut, gunung, sawah kemana saja, berdua

menatap langit luas dan awan biru bersama

menghadapi medung dan hujan lebat bersama

menangis dan bahagia

saling melukai dan saling memafkan lagi

saling mengalah satu sama lain

saling membesarkan ego di hari lain

sesekali aku ingin kita duduk berhadapan

aku ingin memandang matamu dalam-dalam

melihat betapa aku ada disana

di kedua bola mata yang amat indah itu 

hanya bahagia dengan menetap disana

hmmm, kamu tidak tertarik dengan yang lain kecuali aku 

sabar dan patuh menghadapiku 

postur tubuhmu yang tinggi tegap dan tangan-tangan kokoh yang siap bertaruh itu 

senyum manismu, suara paraumu,  matamu yang indah dan bau tubuhmu yang wangi

aku akan mecintai semuanya

seutuhnya

lalu kita akan berjalan lagi, lebih jauh lagi, lebih lama lagi

terus dan terus

"andai aku punya yang begitu, andai aku ditemukan dengan yang seperti itu, dan jikalaupun kamu tidak seperti yangkumau. asalkan mencintaiku dengan segenap hatimu. cukup bagiku, sisanya biar kulengkapi cerita itu".


                                                                                  "tapi aku sudah terlalu tua untuk berkhayal"

Kamis, 03 September 2020

nelangsa

sunyi sunyi kesunyian

hening hening tanpa bisikan

memulai lagi, berjuang lagi untuk melangkah 

untuk tetap pada porosnya

baik, baik, kuat, kuat 

kadang raut-nya tersenyum

kadang raut-nya menooh

kadang sikapnya ramah

kadang tuturnya cukup untuk melukai seluruh pertahanan

sikap? jangan di tanya 

hari ini mentari bersinar dengan terik

jauh dan tinggi di atas sana

namun hati terasa teduh dan riang

esok awan hitam memenuhi

hujan rintik mulai berjatuhan dan tak lama menjadi lebat

dan jiwa ikut merintih dan sedih 

jiwa jiwa yang katanya berwibawa

jiwa jiwa yang kata orang kebanyakan bijaksana

sungguh aku tak menggerti darimana mereka menilai

hati harus setegar baja dan sikap harus selembut sutra

tersenyum lagi tersenyum lagi tersenyum lagi

tidak apa, besok juga baik

sabar sabar sabar 

di depan sana ada pemberhentian dan tak lama lagi kita tiba

walau jemu, walau sepi, walau tak juga berkawan untuk menghadapi

namun masih bertahan hingga saat ini

katanya dengan menjadi baik bahwa seribu kebaikan juga akan sampai 

tapi menanti dengan sabar dan terus berusaha sekuat tenaga untuk itu

membuat hati semakin rapuh

jiwa semakin terkikis

bahwa perjalanan panjang dan jauh dengan segala perjuangan itu

tidak juga sampai pada kata bahagia dan baik

nelangsa