Minggu, 22 April 2018

Hati yang tak bisa kusentuh

Aku suka cara ia berfikir
Suka cara diam dan menyelesaikan masalahnya
Suka ketika ia mulai serius menimbang-nimbang dalam kepala kecilnya
Suka ketika sesekali ia memandang ke arahku dan bertanya "kenapa"
Suka ketika sepanjang jalan ia bernyanyi-nyayi pelan dan menikmati udara malam
Kurkira kujuga suka saat ia diam dan terlihat penuh rahasia
Ketika ia dengan sekujur tubuhnya mencoba menjadi jahat dengan caranya
Ketika ia mencoba mencari tahu bagaimana aku dan duniaku dengan cara-cara konyolny
Ketika ia tiba-tiba dengan jujur inginku bersikap nyaman dan jujur pula padanya
Ketika dia sesekali melihat ekspresiku melalui kaca spion dan tersenyum
Percayalah, aku benar-benar menyukainya..
Dan aku jadi begitu mengebu-gebu
Dan aku jadi begitu takut kehilangan
Dan aku jadi gusar ia tiba-tiba menghilang
Menyalahi aturanku, menyalahi egoku, melukai harga diriku
Meminta ia berkali-kali
Mencari ia terus-menerus
Ingin tau apa yang ia lakukan, kenapa, diamana, apakah, apapun..
Jelaskan padaku, katakan hingga aku tau..
Lalu diammu sering membuatku menyimpulkan sendiri
Lalu acuhmu terkadang membuatku menerka jawabanya sendiri
Lalu jarak yang kau buat membuatku berfikir dengan caraku sendiri..
"Kurasa kau ingin aku berhenti saja".
Ternyata aku tidak sabar dengan "diam",
Ternyata aku tidak terbiasa dengan sunyi,
Ternyata aku tidak bisa tanpa "kejelasan".
Aku tidak sesabar itu, tidak juga sebaik itu, tidak pernah terus mengalah seperti itu dan akhirnya harus menyerah begitu..
Hanya saja semua bukan aku, bukan diriku
Kurasa aku terlalu jauh
Harus kupertahankan sisa kebangganku yang terakhir
Egoku yang tinggi, prinsipku yang tak boleh goyah, dan keyakinanku yang erat.
Sayang, aku menyerah saja..
Sayang, aku berhenti saja..
Sayang, jika aku berharga harusnya tak kaulepaskan dengan mudah..

22.4.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar