Sabtu, 22 Februari 2014

Segalaku


Karena kamu datang dan membuat segalanya seakan terhenti. Waktu, hembusan angin, memori dan kebahagiaan. Membawa setiap hari menjadi hari yang baik, yang indah, yang sempurna. Aku merindukan setiap hembusan nafasmu, yang setiap harinya terbiasa di isi penuh dengan cintamu. Aku merindukan sosok hangatmu, kamu..

Masih kuingat dengan sangat pekat, caramu memperlakukanku bak seorang putri yang rapuh, yang bahkan ujung rambutnya tak boleh rapuh apalagi patah dan terjatuh. Caramu melindungiku, caramu tersenyum padaku, merengkuh dengan kebaikanmu, kehangatanmu. Ingin kuhentikan waktu dan membuatmu tetap bertahan disisiku.

Namun ku tak bisa, engkau di ambil dari ku oleh Sang pemilik.. dan apalah dayaku untuk itu. Hanya aku yang tak berhenti lupa akan sosokmu, yang segalanya untukku. Mungkin Ia tau, bahwa karena kamu menjadi segalaku maka engkau harus pergi hingga aku akan seorang diri menjadi dewasa.

Apa kamu tau sayang? Ini hari sabtu, dan tanpa kusadari aku menunggumu di depan jendela kamarku, masih terbayang dalam benakku, kamu menunggu dengan sabar di depan mobil hitam metalic mu, dan selama apapun itu. Tak pernah sekalipun kamu marah karena telah menunggu sekian lama. Aku merindukan itu, sangat.

Ketika kuingat kala itu, kamu bertengkar dengan sahabamu hanya karena membelaku yang sebenarnya salah. Kamu dengan tidak ada keraguan sedikitpun berusaha melindungiku. Di depan sahabatmu, yang sejak kecil kau kenal baik. Taukah kamu? Akulah perempuan paling bahagia di dunia ini.

Lalu ketika kau kupaksa meminta maaf pada sahabatmu itu yang telah berteriak kasar padaku dan membuatmu marah. Kau melakukannya bahkan ketika harga dirimu mengatakan kamu tidak harus mengalah dari orang lain. Kamu melakukanya, untukku.

Saat ulang tahunmu yang hampir terlupakan olehku yang sibuk dengan duniaku dan teman-teman baruku. Kamu masih ingat? Itu ketika kita baru memasuki sekolah menengah. Aku lupa akan segala janji itu, dan sibuk seorang diri. Kamu hanya tersenyum dan pelukan hangatmu tiba padaku. “tidak masalah, tahun depan kan ulang tahun lagi”.

Harus kuapakan angan itu? Ketika kita merencanakan sebuah pernikahan yang bahagia. Yang penuh dengan warna putih dan biru, yang indah, yang penuh dengan semua teman dan keluarga yang bahagia? Yang terlalu sempurna bahkan hanya hanya menjadi sebuah angan.

Aku bahagia sayang.. bukan karena semua barang-barang cantik atau mawar putih yang kamu berikan setiap hari sabtu. Namun karena Tuhan membiarkanku mengenalmu lebih dalam, menjadi milikmu, memilikimu, dan mengukir setiap memori indah bersamamamu.

Seumur hidupku, mungkin kamu akan selamanya jadi satu. Sepajang kehidupanku, mungkin hanya namamu yang tertulis nyata dan indah di dalam hatiku. Sepanjang perjalananku, mungkin bayangmu akan selalu ada dalam hembusan angin itu. Aku tidak akan melupakanmu sayang. Tidak akan pernah..

Bahagialah untukku. Jangan takut aku akan menjadi seorang diri. Hidupku dipenuhi dengan kebahagiaan, percayalah.. dan dipenuhi dengan sahabat-sahabatmu. Siapa yang mengira mereka akan lebih dekat padaku sekarang. Apakah kamu cemburu sayang? Jangan lakukan!

Segala yang ingin kukatakan hari ini adalah hal yang sederhana sebernarnya.. “aku mencintaimu sayang”, sangat banyak hingga tak lagi kumengerti atau bisa ku ukur seberapa banyak. Jadilah bahagia untukku, dan walau tak lagi bersamaku. Aku
mencintaimu..



untuk kamu
yang entah sedang
melihatku darimana,
selamat hari sabtu sayang..
aku mencintaimu..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar