Senin, 30 September 2013

Yang selalu kamu ungkapan tentang "teman"..


Untuk kamu yang selalu bersembunyi dalam gengsi dan dalam gemerlap lampu terang benderang tak bersuara dan menyapa bahkan ketika kamu bisa.

Untuk aku yang selalu diam menyimpan semua kata yang tidak pernah terungkap karena takut akan kenyataan dan perbedaan.

Kita sepasang manusia bodoh yang takut akan cacian dan cibiran.

Kita sepasang ‘teman’ yang tak pernah mengaku lebih bahkan ketika hati sama-sama merasakannya.

Kita seseorang yang sampai hari ini bersembunyi dalam diam dan sepi yang tak pernah saling mengungkap.

Kita yang sampai pada detik ini hanya menyakiti karena ego dan pandangan masing-masing.

Kita yang mengangap ‘pertemanan’ antara sepasang perempuan dan laki-laki tidak akan berkembang menjadi rasa kangen atau ingin memiliki.

Kita yang selalu saling menolehkan wajah ketika salah satunya berlalu dengan angin dan hembusan badai yang lain.

Kita yang sama-sama tak berani mengungkap karena terperangkap dalam gengsi diri masing-masing.
Kita yang pada akhirnya menyerah pada jarak yang membuat rasa yang tumbuh bahkan ‘pertemanan’ menjadi hilang tak berbekas.

Kita yang berhenti pada dermaga terakhir dan pada akhirnya saling mengucapkan salam perpisahan.
Kita yang seperti tak penah mengenal cinta dan pura-pura tak mengenal kasih mengabaikan rasa khawatir dan lagi-lagi menjadi egois.

Kita yang terus berbohong dan sampai pada saat ini mengangap beberapa tahun yang telah terlewti menjadi sebuah bualan kosong dan cerita yang hanya disimpan tak pernah terungkap dalam kata dari bibir rapuh secara langsung..

Kita yang terlalu berbeda, namun tetap diam-diam saling suka..

***

Lagi lagi untuk kamu, yang tampaknya masih larut dalam sebuah lingkar hitam yang tak membuatmu dewasa dan tumbuh selayaknya. Berhentilah mengeluh atas semua yang terjadi padamu, karena aku tak lagi jadi tempatmu bersandar. Katakanlah i love you, dan aku akan tinggal. Hanya jika kamu mau.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar