Selasa, 23 Oktober 2012

Pendatang Baru

kini,
sosok yang kulihat nyata..
engkau begitu teduh, begitu rindang, begitu hangat..
aku mengagumimu wahai sang rahasia dengan sejuta kehangatannya,
melebihi kata kata yang aku ucapkan pada mereka,
teman temanku.
melebihi kisah kisah kecil yang ku buat tentanggmu..
aku mengagumimu wahai mentari pagi yang terkadang tertutup awan hitam..
engkau nyata dalam jarakku,
dan aku begitu bersyukur dapat melihat sosok hangatmu itu..
apakah mungkin?
ku rasa tidak.. atau mungkin Tuhan akan memberikanmu sebagai hadiah untukku?
tapi terkadang, sesuatu itu tak akan jadi milikku..
wahai engkau yang teduh daripada sorot matamu..
hanya satu pintaku, medekatlah dan jadilah milikku..
wahai engkau sang peneduh hatikku, datangalah padaku pada setiap hariku
hingga sepanjang hari itu akan ku isi dengan senyum indahku..
wahai engkau perindang jiwaku, kita tidak akan pernah menuntut ilmu dalam satu ruang yang penuh liku, walau begitu.. bisakah aku mengharapmu ?
menjadi pengagum rahasiamu dengan penuh cintakku..
jujur saja, hatiku tak siap untuk kembali kosong dan terluka..
jujur saja, aku tak cukup mampu untuk menahan rindu dan mengores asa..
jujur saja, aku juga tak ingin berharap bagai bulan yang tak pernah menyentuh hangatnya matahari..
walau begitu, sorot matamu membuat segalanya menjadi lebih dari sekedar rasa takutku..
aku mencoba, walau kau mungkin tidak akan pernah menyadari itu..
wahai mentari pagiku yang teduh, jangan keluarkan awan hitam kelammu,
hingga aku tak dapat melihat sosokmu..
wahai mentari pagiku, maaf karna aku tak cukup baik dan berani untuk muncul di hadapanmu..
bukan begitu, hanya ketika aku memandang di cermin cermin kosongku,
aku tak merasa cukup layak untukkmu..
wahai mentari,
yang mungkin akan berlalu seiring hariku dan pada akhirnya hanya akan jadi ceritaku..
bisakah untuk kali ini saja izinkan aku memilikimu..



   Untuk dirimu yang bermata indah dan teduh..
         Bahagianya aku melihat sosokmu tadi siang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar