Senin, 13 Agustus 2012

Bangku SMA


Tanpa sadar, aku masih menunggu. Menunggu melihat sosokmu lagi. Menunggu akan menceritakan hal hal yang menarik lagi. Menunggu bertemu dan tertawa pada hal yang kita tidak mengerti lagi.

Tanpa sadar, aku ingin kembali. Tidak peduli akan di habiskan dengan enam jam mata perlajaran matematika, lima jam mata pelajaran serajah, empat jam mata pelajaran sosiologi, atau jam jam pelajaran sulit lainnya. Tak masalah.

Tanpa sadar, aku masih berharap akan kembali ke sana. Menggulang kembali waktu dan melakukan kegiatan kegiatan yang sama. Itu sungguh menyenangkan. Dan aku ingin kembali.

Tanpa sadar, aku mulai kesepian atas hari hari yang tak lagi bising, hari hari yang tak lagi penuh tawa. Hari yang tak lagi  di atur dan dimarahi. Hari yang penuh senyuman seyuman manis dan gosip gosip yang sebenarnya tidak begitu berguna namun selalu di cari. Aku ingin merasakannya lagi.

Tanpa sadar, aku berharap hari esok adalah hari senin. Yang pada kehidupan sekolahku biasanya adalah hari yang amat sangat aku benci. Bangun pagi, jam sekolah lebih lama, dan guru guru terkiler sepanjang masa. Aku ingin esok adalah hari itu.

Tanpa sadar, aku rindu seragamku. Seragam yang ketika selalu melekat pada tubuhku tidak pernah aku perlakukan dengan baik, tidak pernah rapih, tidak cukup lengakap, dan selalu di protes atas penampilan yang layaknya anak anak jalanan, haha.

Tanpa sadar, aku mulai tersenyum sendiri. mengingat ketika mereka menggila menyanyi bersama di kelas, ketika guru mulai mengeluarkan jurus lawak yang menghapus bosan, ketika kami mulai menceritakan film film yang baru saja selesai kami tonton bersama, ketika anak laki laki mulai mejahili dan bertingkah kocak dengan ciri khas mereka. Aku merindukan mereka, semua.

Tanpa sadar, aku menyusun buku buku pelajaran untuk hari esokku. Tapi ketika aku ingat bahwa esok, esok, esok, atau nanti aku tidak akan lagi kembali ke sana. Hatiku pilu. Aku sudah bukan pelajar SMA lagi. Aku akan menjadi seorang mahasiswa. Dan harus ku mulai untuk mengenal orang orang baru lagi, memahami sifat satu per satu dan mencoba mencari teman untukku berbagi. Lagi.

Saat aku masih berada di sana, bangku SMA. Kami selalu mengeluh. Mengeluh akan jutaan peristiwa. PR, tugas, jam perlajaran, sergam sekolah, bahkan guru guru yang membosankan. Tapi jika hari hari itu bisa terulang kembali, tak masalah walau PR dan segala atribute nya datang lagi ke dalam hari hariku.

Haruskah aku mulai menangis? Haha. Temanku berkata “hidup terus berlajut sayang. Kamu ga mungkin selamanya hanya di satu tempat”, iya dia benar. Dan aku mengerti. Tapi ini terlalu cepat untuk di terima. Karna aku terbiasa, karna aku mulai menCinta.

Tak lagi. Sudah berakhir. Berhentilah berharap. Karna kau hanya akan merasa pilu.

Bisa bisanya aku menendang semua itu pergi, berharap hari hari itu akan segera berakhir ketika aku masih mengalaminya. Membenci, marah, dan mencoba menutup mata, bahkan murka. Dan ketika semua sampai pada akhirnya, aku merindu.

Jangan sia siakan waktu yang kamu miliki. Lakukan yang tebaik dan jangan menyesal pada akhir, seperti aku. Nikmati detik detik terakhirmu, bahagialah. Karna nanti suatu saat saat semua mulai menghilang menjadi sebuah kenangan, kau akan sangat merindukannya dan ingin kembali. Nikmati saja realita hidupmu, karna ketika bel akhir pelajaran benar benar berdering, tak lagi bisa kau dapati bayang bayang kenangan luar biasa seperti pada saat berada di sana.

Esok.. aku tak lagi berfikir akan menceritakan hal yang menarik, tidak lagi akan mendengar nyanyian nyayian bising, gosip gosip keci, tawa tawa gila, atau keluhan keluhan bibir. Karna esok aku akan berbaur dengan golongan dunia yang sesungguhnya, berpacu dalam kenyataan dan impian yang semakin nyata. Berpacu dalam persaingan untuk merebut tempat ter-tinggi untuk meraih mimpi dan katanya mejadi “sukses”. Esok tak lagi menikmati hari hari sebagai seorang remaja yang masih mengerjar cinta dan kebahagiaan sejenak, namun ber-lomba mengejar mimpi dan berusaha mewujudkannya. Dunia.. manusia.. dan realita yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar