Kamis, 01 Mei 2014

Awal Mei-ku

Selamat pagi bulan mei, sepertinya diawali dengan teriakan ya.. sepertinya dunia semakin tua, atau hanya duniaku saja yang melelahkan. aku akan hidup dengan baik, akan kulakukan yang terbaik, tidak akan ku ulangi kesalahanmu, jadi doakan saja kami untuk hari itu. 

Tidak ada yang benar, tidak ada yang tak salah, dimatamu semua menjadi hitam lalu lama-kelamaan semua orang lelah. iyaa, maaf. aku terus merasa berdosa atas hari itu, atas teriakan itu, atas kata-kata itu. bisakah kau mengerti? tidak ada yang suka mendengar luka, tidak ada yang nyaman dengan rasa perih, lalu dan lalu kau gali, terus dan terus membuat luka, bahkan semua orang akan lelah.

Aku hanya sembilan belas tahun. saat dimana seharusnya semua remaja bahagia, bersenang-senang, menemukan cinta, menemukan, dan melakukan hal-hal yang mereka lakukan. apa yang kulakukan dirumah? sendiri menunggu dan entah apa, menepi dan kelam, lalu mendengar semua seakan berkali-kali paku yang ditancapkan berulang kali. apakah aku cukup tegar untuk itu? cukup kuat untuk hanya diam dan mendengarkan, aku hanya manusia biasa, aku hanya seorang remaja bisa berumur sembilan belas tahun. 

Apakah aku dihukum untuk kata-kata yang kasar? atau teriakan? atau kata-kata lelah?. Aku tidak akan berhenti berdoa, meminta. aku tidak akan menjadi sepertimu, aku tidak akan menjalani hari dan luka begitu,  aku tidak akan menyakiti jiwa-jiwa kecil itu kelak, aku akan dipenuhi dengan cinta, aku akan dipenuhi dengan kata bahagia, aku akan dikelilingi dengan orang-orang yang baik, aku akan sangat bahagia. 

Harusnya kau mengerti, harusnya kau berhenti, harusnya kau menjalani, harusnya kau biarkan semua berlalu, harusnya kau tak selalu mengungkit, selalu mencaci, selalu mengulang, dan dipenuhi dengan benci. aku lelah. hingga rasanya lebih baik berlari ke ujung dunia dan jauh dan jauh. hingga lebih baik tidak berada di sini dengan begitu melelahkan. 

Berhentilah, dan cobalah bahagia dan ikhlas menjalani semuanya. diam dan jalani saja, berhenti mengulang karena itu melelahkan, menyakiti, membuat benci. percaya saja padaNya, Ia tau segalanya. aku akan menjadi orang lain jika ini diteruskan, aku akan kehilangan diriku sendiri jika ini tak berakhir, aku akan menutup segalanya jika kaulakukan terus menerus, bahkan aku tak diajari untuk cinta, bahkan yang kutau hanya membenci, mengutuk dari jauh, dan terus khawatir, bahkan aku tidak tau harus bersikap bagaimana ketika cinta datang, atau luka menghampiri. kaku, batu, pilu.

Berhentilah.. biarkan semuanya hilang dengan angin, biarkan semua berlalu seperti tidak ada yang terjadi. Aku lelah..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar