Kamis, 27 Juni 2013

Ditemani rasa sepi, lagi

Sedang apa? Apakah mentari diluar sana terik seperti hari-hari kemarin? Apakah awan di atas sana tetap indah dengan warna putihnya yang bersih? Apakah siang hari nanti matahari akan tetap bersikap begitu? Maksudku menyengat kulit hingga berwarna gelap. Aku hanya mulai lupa hal-hal itu. Karena itu aku bertanya.

Apa kabarmu? Bagaimana duniamu sekarang? Apakah tetap baik dan penuh dengan warna seperti saat itu? Atau kau tidak lagi tersenyum konyol dan membuat lelucon bodoh hanya untuk meghibur orang lain? Walau sebenarnya kau tau pasti, hatimu tak sedang baik seperti tawa-tawa mereka saat itu.

Aku hanya ditemani rasa sepi. Aku hanya memandang kepada masalalu. Bagian dimana kau masih disana mewarnai setiap langkah yang aku buat. Kau yang bernyanyi, kau yang bersenandung, kau bermain gitar, kau membuat lelucon aneh, kau yang terus usil, kau yang terkadang diam tanpa kata, kau yang terseyum dengan manis, kau.. kau yang pernah ada mengisi warna abu-abu menjadi pelangi.

Aku mencoba mencari ke segala arah, tapi bahkan aku tak menemukan sosok itu. Aku menunggu untuk waktu yang lama, tapi bahkan bayangmu juga tak ada pada mereka. Aku yang bodoh tak boleh mengharapkanmu kembali kan? Itu tidak seharusnya. Mungkin kau bahagia disana menikmati udara pagi atau lagu-lagu santai, kebiasaanmu.

Bisikkan padaNya untuk mengirim orang padaku, hingga bisa menemaniku. Katakan bahwa aku sudah cukup menunggu. Dia bilang, tak ada yang pantas menemaniku. Mereka tidak akan suka dengan caraku, dengan sifatku. Bisakah kau tanyakan padanya, apakah aku jahat? Apakah aku akan sendiri dan semu untuk waktu yang sangat lama?

Aku membaca novel, aku menulis cerpen, aku menonton drama, aku menghayati sinopsis dari cerita-cerita yang kubaca. Lalu ketika cerita itu usai, aku merasa kembali semu. Ditemani rasa sepi, lagi.

Aku berdoa untuk dia yang ceria, dia yang baik, dia yang mapan, dia yang sayang padaku, dia yang selalu mencintaiku, dia yang akan selalu mengerti, dia yang lucu, dia yang romatis, dia yang taat, dia yang akan menjadi segalanya datang padaku. Bisikkan lagi padaNya, aku menunggu untuk itu. Dan untuk saat ini, aku akan bertahan ditemani rasa sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar