Selasa, 10 November 2020

Dinding-dinding batas antara ego

seperti sesuatu yang meluap memenuhi perut dan beranjak naik memenuhi rongga hati, 

seperti sesuatu yang sudah lama terkubur dan menjadi cerita, yang tiba-tiba membentuk menjadi sebuah nama dan kalimat panjang

atas hari-hari lalu yang sudah tak bisa lagi di tapaki, seperti kesempatan yang sudah berlalu dan tak bisa lagi di ulangi

aku riuh dan ngilu dalam ulu hati

kepada rindu dan haru yang mendadak punya suara

kepada hening dan kosong yang mendadak tidak takut akan sibuk

kepada hari-hari lalu yang kukira sudah abu dan kembali berwarna

kepada hujan, riuh suara teriakan, pohon rindang dan alunan santai dari petikan gitar

yang pada mulanya kukira Tuhan memberiku kesempatan lain untuk memenuhi suara hatiku dengan sepenuhnya keriuhan dan keinginan 

dan kunikmati setiap detik yang dimulai kembali seakan masalalu bukan hanya sebuah lipatan kertas di buku album kenangan 

manis, lucu, haru dan memnuhi rongga dadaku

kepada diam yang mendadak bisa berteriak, kepada haru yang punya tempat untuk menangis, kepada bahu yang kukira aku bisa bersandar denganya

lalu tiba-tiba disadarkan dengan nyatanya hidup

bahwa sekarang bukan mengenai kau dan dia, bahwa sekarang aku lebih dewasa untuk menjadi egois, bahwa sekarang kehidupan tidak melulu tentang cinta

dan bahwa kesempatan kedua tetap menjadi sulit untuk di robohkan tembok-tembok pembatasnya

batas antara jarak, jeda antara kisah,dan hidup yang sudah masing-masing lalu kita yang hanya menyimpan menutup suara sekali lagi

apa yang lebih buruk? ketika ada yang lebih menyayat dari rindu yang semakin berseru selepas menemukan kembali

namun tak mampu untuk memiliki? 

begitulah sebagian dari novemberku, selain hari-hari biasa dan bisa dijalani dengan menjadi normal

tentang setibanya seseorang darimasalalu dan kubiarkan beranjak melanjutkan perjalananya lagi

tentang sekali lagi aku bermimpi berlarian bebas dan lepas yang kembali di taruh di kotak hitam dan di kunci di sudut hati 

pada akhirnya, 

Tuhan menurunkan rasa haru dan bahagia, agar manusia tau bahwa airmata yang jatuh tidak melulu perihal rencana manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar