Jumat, 07 November 2014


Ajari saya mengenal cinta..

Bulan april 2014, ketika restaurant di hari minggu dan tidak di pesan untuk reservasi apapun, ketika tamu-tamu sibuk menyantap hidangan mereka seraya bercerita dan ceria, ketika seisi restaurant dipenuhi dengan perempuan-perempuan dan laki-laki paruh baya yang terlihat sangat bahagia dengan dunia mereka yang tampaknya sempurna.
Suasana restaurant sangat hangat, semua terlihat bahagia dan menikmati malam itu, di dalam restaurant dipenuhi keluarga-keluarga bahagia yang sedang asik mengobrol, di depan stage kecil kami nampak sepasang pengantin baru yang menikmati malam, beralih ke luar live band menyanyikan lagu-lagu adele membuat suasana nan romantis, di sekitaran kolam renang dipenuhi dengan anak-anak muda paruh baya yang sibuk dengan obrolan yang terlihat sangat menarik, di lantai dua restaurant hanya ada beberapa pasang muda mudi yang sepertinya bersiap untuk menyatakan cinta.
Di hujung kolam renang dekat dengan live band segerombolan anak-anak muda bermain truth or dare, empat orang laki-laki dan tiga orang perempuan paruh baya yang bermain-main dengan kata-kata serta candan kecil mereka. Bukankah restauranku sempurna.
“truth or dare laaa?” teriak seorang pemuda yang duduk dekat ujung kolam renang tadi.
“truth yoo!”
Semua tertawa terbahak
“oke sekarang kita tanya ke cewe nan manis ini, dan dia harus jawab jujur. Gimana? Deal?
“okeeee!!” semua menjawab serempak
Tak sengaaja perhatianku tertuju pada anak-anak muda tadi, empat orang laki-laki dan 3 orang perempuan yang sedari tadi sibuk dengan permainan mereka. Satu diantaranya seorang perempuan manis yang seperti tersudut atas pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menyulitkan baginya yang terlihat dari mimik wajahnya yang takut dan gelisah.
“Pertama, aku. Siapa cinta pertama seorang lala? Bisa diceritakan cantik??” tyo, laki laki perawakan modis dengan tubuh six packs memulai permainan.
“aku yang kedua! Iyakah kamu pacaran dengan dimas? Jawab jujur!” perempuan dengan kulit hitam eksotis dan tubuh langsing semampai menambahi
“kalo aku sama, sama pertanyaannya sama bella tanya barusan!” perempuan lainnya bertanya, tubuhnya putih mungil dan wajah oriental
“gue, gue.. terus buat sekarang cowok loe siapa laa? Mungkin gue bisa daftar!” laki-laki lain menimpali, perawakannya konyol, namun dari wajahnya terlihat bahwa dia seorang laki-laki baik, adit namanya.
“setuju!” dua laki laki lainnya hanya menganguk setuju.
Mereka mulai berkonsentrasi mendengarkan, sementara lala. Perempuan yang ditanya-tanya tadi masih sibuk berfikir keras atas pertanyaan teman-temanya itu. Lala tampak gelisah, berkeringat dan lala tak berhenti minum air putih di gelasnya. Lala perempuan dengan wajah yang manis, dengan dandanan yang sederhana namun menujukan kelasnya berbeda. Semua barang yang ia kenakan, high class
“gue?” kata lala akhirnya.
“ga ada yang special dari idup gue, dan dimas bukan pacar gue. Dia sepupu gue!”
“waaaawwww!!” tyo bersorak dengan guyonan nya, yang lain masih diam mendengarkan, bella dan tia serius menunggu ucapann lanjutan.
“hidup gue ga seindah itu bro! Sebenernyaa.. “ cerita lala terhenti sejenak.
“sebenernya gue belom pernah pacaraan. Jadi ceritanya nyokap sama bokap gue sibuk dengan urusannya, jadi mau gak mau gue sendirian terus sama si mbok, gue gak belajar apapun tetang cara suka sama orang lain, lebih spesifiknya karena gue gak kenal cinta, jadi bingung cinta itu gimana”.
“iya gue punya semua, gue kira itu udah cukup. Temen gue banyak, yang kagum sama gue juga banyak, tapi kalo gue di suruh tukeran tempat sama loe elo yang pada punya orang tua normal. Gue mau banget”
“gue gak ngerti cara memperlakukan orang dengan kasih sayang itu gimana. Gue kaku, dan Cuma elo semua yang masih sama gue walaupun gue kasar, kaku, nyebelin, egois”.
“sebenernya kita suka waktu di traktri terus-terusan” celetuk bella tiba-tiba
“belaa ahh!!” yang lain berteriak marah pada bella
Lala meneruskan ceritanya
“ga masalah. Walaupun kalian disini sama gue Cuma karena traktiran, seengaknya gue gak sendiri di setiap moment penting” lala menghela nafas panjang
“gue bingung sama orang-orang yang jadian dengan mudah banget, bahagia dengan mudah banget, akrab satu-sama lain. Gue heran, kok gue gak bisa kayak gitu. Setiap kali ada yang dateng deketin gue, akhrinya mereka nyerah dengan pergi diem-diem. Gue lucu yaa..” mata lala mulai senduh, menunduk malu dan melajutkan ceritanya.
“gue gak suka sendirian, daripada gue sendirian gue lebih seneng belanja karena belanja gue yang ga wajar semua ngangep gue di kelas yang beda. Heloooowww manusia-manusia!! Gue kesepian, ngapain lagi klo ga shopping??!”
“so.. gue nutup diri, pura-pura bahagia dan dunia liat gue baik-baik aja. Better kan daripada dikasihanin, gue gak suka. Ga ada yang berani ganggu gue, ga ada yang berani larang gue, semua nurut takut sama bokap gue. Sebenernya gue perlu satu orang aja buat arah gue, but kiblat gue mau kemana but siapa sih yang berani larang lala??”
“gue ga suka sama duit, beda kan sama loe-loe semua cinta sama duit, hahaha. Duit bukan segalanya bray, loe ga bisa beli perhatian, kasih sayang, cinta. Semu! Berasa loe punya semua tapi ternyata semua ga ada artinya, yang ada Cuma loe SENDIRIAN!”
Mereka semua terdiam, tyo tak lagi terkekeh mengguyon, adit senduh mengasihani, bella menitihkan airmata, tia diam menjadi malu, dan dua laki-laki lain yang masih belum ku ketahui namanya hanya diam memandang lala dalam-dalam.
“gue baik-baik aja kali! Helloww!! Dua puluh tahun  gue hidup gini, ga ada masalah. Jadi jangan sok ngilu deh loh pada!!” celetuk lala tiba-tiba.
“ayo kita jadian la!” kata seorang laki yang tidak ku ketahui namanya tadi.
“apa-apaan si ras, ga lucu!” kata lala menjadi malu,
“sama gue aja gimana laa??” seorang lainnya dari laki-laki tak ku kenal tadi juga menyambut
“ga lucu deh! Johan, rasya.. ga lucu, gue baik baik aja!” bentak lala, akhirnya ku tahu, nama dua lelaki lainnya itu rasya dan johan.
“gue serius, gue ajarin loe soal cinta. Gue yang kasi loe arah, gue bakal kasi loe kasih sayang, loe ga akan sendiri” kata rasya tegas
“gue ga minta di kasihani ras!” lala marah lagi
“gak laak!” johan berteriak, rasya memotong ucapan johan
“loe diem dulu jo! Gue serius. Gue suka sama loe dari dalu, dari pertama loe bentak-bentak gue ga karuan, gue kira loe pasti beda dari cewek laen. Gue suka sama loe laa.. biarin gue yang kasi loe kiblat, biar gue yang marah-marahin kalo loe salah, biar gue jadi tempat loe wktu sepi dan tempat loe curhat, biarin gue laa..” rasya serius
Semua kaget tebelengak termasuk lala, mata tyo dan adit melotot terihat akan akn keluar dari kelopaknya, bella merengut, tia tersenyum kaget, johan yang hanya bercanda diam terpana. Lala masih diam berfikir.
“gue gak punya apa-apa selain duit ras” kata lala kemudian
“ga apa-apa laa, gue suka duit!” kata rasya bercanda, lala tersenyum
“sialan loe!” lala marah,
“gaa gue bercanda, gue suka loe laa. Gue gak tau se kesepian itu elo, kalo gue tau, gue ga perlu nunggu lama-lama buat bilang ini” rasya mengengam tangan lala
“gue sayang sama loe la, biarin gue yang ngajarin loe semuanya, barin gue yang sabar di bentak-bentak, biarin gue yang ngisi setiap sudut hati loe yang kosong, let me in and charge every empty rooms”.
“janji loe bakar jadi tutor gue ras??” lala melembut
“gak! Gue bukan tutor loe la, gue orang yang kasi cinta ke elo!” jelas rasya
Lala memeluk rasnya, rasya tersenyum lembut. Mereka akan jadi pasangan yang manis, dan seisi restaurant bertepuk tangan merayakan.
Tidak ada cinta yang datang dengan paksaan, jika itu adalah cinta dengna paksaan maka itu bukanlah cinta. Bukalah hatimu untuk setiap siapapun yang masuk mengetuk, setiap insan berhak untuk bahagia, berhak untuk cinta.
Malam di tutup dengan nyanyian tio, tio piawai memainkan gitar dan bernyanyi. Malam ini semakin indah, selamat malam la nina el lila.. 
                                                             -La Nina el lila story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar