Minggu, 17 Februari 2013

ketika nanti, saat rasa sakitmu berubah menjadi kata menyerah..

kenapa semua tampak bahagia? 
lalu kenapa aku sendiri di sini yang terasa tak memiliki dan tak punya apa apa ?
ketika sedikit demi sedikit rasa putus asa dan sakit menyelimuti hati, 
rasanya ingin aku bawa keluar hati ini, lalu ku potong menjadi bagian bagian kecil, 
hingga sakitnya tak lagi menyikksaku, 
aku telah biasa, hingga terlalu biasa sampai pada saat aku tak lagi merasa, 
tapi.. 
jika aku memandangnya, terasa sakit dan sesak yang tidak tertahan akan muncul,
seperti ada lubang kecil yang akan muncul tiba tiba, saat kau menyadari bahwa kau di abaikan.. 
bahwa kau tidak di butuhkan, bahwa kau tidak berarti, bahwa kau bukan apa apa.. 
mungkin aku harus melukai diriku, mengambil sebuah pisau kecil lalu menusuknya ke urat nadiku, 
atau meminum cairan serangga yang membuatku tidur dengan waktu yang lama, 
ataukah pegi ke jalan raya dan menabrakan diri pada kendaraan kendaraan yang lalu lalang..
atau mungkin aku bisa membeli obat tidur dalam jumlah yang banyak, lalu akan ku telan semuanya.. 
mungkin cara itu akan berhasil.. 
hingga nanti, aku tidak lagi melihat mentari pagi,
hingga nanti, aku tak lagi bangun dan tersadar bahwa rasa sakit ini bukan sebuah mimpi buruk, 
hingga nanti, setidaknya aku tak akan lagi merasa sendirian,
hingga nanti, aku tak perlu mendengar semua keluhan dan pelampiasan padaku,
hingga nanti, cacian cacian itu tidak lagi selalu tertuju padaku,
hingga nanti, mereka akan menangis dan mulai menyayangiku, 
hingga nanti, aku tak perlu lagi tau bahwa superheroku juga tidak sempurna,
hingga nanti, aku tidak lagi melihat mereka berbisik mengejekku dan membicarakanku, 
hingga nanti, aku tidak lagi menanti pangeran impian yang tak pernah datang, 
hingga nanti, aku tak lagi membayangkan menjadi bagian dari mereka yang sempurna, 
hingga nanti, aku tidak harus menangis sendiri tanpa ada yang peduli atau menyadari, 
hingga nanti, aku juga tak perlu mengarang cerita indah yang tak pernah terjadi,
hingga nanti, aku tak berharap lagi untuk kalian berpaling dan mengangapku ada,
hingga nanti, aku tak lagi merasa hidup namun tak memiliki jiwa,
hingga nanti, aku tak perlu lagi merasa selelah dan putus asa seperti ini,
hingga nanti, aku juga tak perlu berfikir untuk selalu lari dan pergi sejauh mungkin, 
hingga nanti, aku tak lagi merasa sakit karna menyadari tidak ada yang berdiri untukku,
hingga nanti, aku tak lagi merasa hancur karna semua hanya sia sia,
hingga nanti, aku tak perlu lagi tau bahwa bahkan tidak satu orangpun mempertahankanku,
hingga nanti, aku tidak berakhir dengan menyedihkan,
hingga nanti, aku tidak menjadi jahat dan menyakiti yang lain,
hingga nanti, aku juga tidak akan merasa begitu pilu lagi,
hingga nanti, aku bisa tanyakan langsung padaNya tentang semua ini,
hingga nanti, aku juga akan di hukum olehNya karna semua yang aku lakukan ini, 
hingga nanti, aku tak akan lagi berkata atau bicara hingga nanti... 
ingin aku lakukan dan mungkin segalanya akan terasa lebih mundah.. berakhir dengan seperti itu saja, mereka akan menangis, hari ini, esok, lalu lusa, dan seminggu kemudian..
segalanya akan baik baik saja,
mentari, hujan, awan, langit, dengan segala isinya dak aktifitasnya akan kembali seperti semula asalanya, 
tapi aku tidak melakukanya, atau mungkin belum. 
aku bertanya pada hatiku, "kenapa tidak kau lakukan hingga semua akan berakhir seperti yang seharusnya,"
lalu sudut kecil di sana berkata "mungkin aku masih menunggu"
"apalagi yang kau harapkan, bahkan mungkin kau bukan bagian dari apapun ?"
"mungkin, akan ada keajaiban kecil dan semua akan baik baik saja,"
"lalu kau akan bahagia? bagaimana jika tidak, jika semua itu tidak pernah datang, hanya sebuah kebohongan".
"maka aku akan pulang, tapi dengan caraNya dengan cara yang dia buatkan untukku"
"lalu semua sia sia, mungkin rasa sakit itu akan mejadi seumur hidupmu, akan tetap begitu hingga Dia memanggilmu"
"aku hanya tidak ingin berakhir dengan seperti itu, aku takut, dan tidak cukup kuat untuk itu"
"aku bisa membantumu, lupakan segalanya dan lakukan!'
"lalu bagaimana jika ada yang datang, dan segala rasa sakit akan musnah, aku terlalu lelah untuk percaya, tapi bahkan tanpa ku sadari aku masih menunggu dan percaya"
"maka jika semua itu tidak pernah ada ? jika semua itu hanya sebuah kebohongan belaka?"
"lalu inilah takdirku, lalu mungkin begitulah jalan yang Dia berikan untukku, dan aku hanya bisa menerimanya dan berserah"
"bolehakah aku menyerah jika aku tak lagi sanggup? biarkan aku melakukannya jika kau juga tak lagi menunggu,bagaimana ?"
"mungkin aku tak akan berhenti menunggu, walau aku tak tau pasti untuk apa dan sampai kapan aku menunggu.  tapi.. jika ternyata kau sudah benar benar menyerah, maka lakukanlah.."
"aku.. aku tidak benar benar yakin, hanya saja sudah terasa kosong di sana.. tanpa ada apapun atau siapapun. maka dari itu, aku ingin berhenti, jika aku melakukannya, katakan pada mereka semua.. semuanya, "Maaf, tidak bisakah kalian melihat aku di sini, yang lebih lelah, yang lebih kesepian, yang lebih tak punya apa apa, maaf untuk berakhir dengan cara ini.""
"kuatlah, dan semua akan baik baik saja, setidaknya kau hidup walau tak benar benar bernyawa dan memiliki jiwa"
"aku hanya manusia biasa hati, aku hanya seorang perempuan biasa..".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar