Minggu, 17 Februari 2013

Si Malaikat tanpa sayap

saat aku melihat matanya, 
aku tau bahwa dia juga pernah terluka..
saat ia bicara, aku tau bahwa ia tidak seperti yang lainnya, 
dia sederhana, dia hanya seorang perempuan muda biasa..
hanya saja, sulit untuknya percaya mengenai cinta, 
hanya saja, karna ia terlalu terluka hingga ia tidak lagi percaya untuk hal yang baginya tak berguna, 
dia tak punya mimpi yang tinggi seperti yang lainnya, hanya sesuatu yang biasa..
sederhana.. dia yang sederhana..
lalu kami mulai berbagi, rasa lelah, keluhan, dan sebuah cerita.. 
perbedaan di antara cerita kami adalah celah kecil, 
kisahnya sudah belalu, dan sekarang hanya cukup waktu untuk membuat luka itu kering, 
lalu kisahku baru di mulai, hingga sekarang luka yang mulai membesar hingga akan sembuh seperti dia akan butuh waktu yang cukup lama.. 
dia menghadapi lukanya dengan senyuman, lalu aku menghadapi lukaku dengan airmata, 
lukanya sudah lama berlalu dan untuknya itu hanya masalalu, dan ia bangkit lalu membangun benteng kuat yang tidak bisa di tembus hati manapun, 
lalu lukaku dan kisahku baru di mulai, dan aku membuka pintu pintu yang ku tutup untuk membiarkan satu per satu yang datang ke dalam pertahananku, namun tak ada.. aku sendirian.. 
jika aku berfikir akan ada hari itu, maka dia akan berfikir akankah ada hari itu.. 
jika aku percaya sepenuhnya akan datang untukku, maka dia akan bertanya padaku, siapa yang akan datang untuk orang seperti aku ?
dia memilih sendiri jalanya, lalu aku dengan jalan yang sudah di tentukan.. 
dia memiliki orang orang dan sejumlah dukungan di belakangya, namun aku sendiri tak memiliki pihak untukku..
dia di cintai dan di butuhkan oleh orang orang di sampingnya, tapi aku bahkan tak di anggap ada..
dia tak punya, dan dia mengakui itu. aku tak punya, dan berpura pura punya segalanya..
dia jalani hidupnya dengan apa adanya lalu bahagia, dan aku hanya berpura pura bahagia..
dia mengucap syukur bahkan ketika rasa sakit itu muncul kembali, tapi aku merintih dan berlari kepadanya ketika ini tidak adil bagiku.. 
dia nyaman dengan benteng yang ia buat dan kesendiriannya, namun aku membuka pintu itu lebar dan membiarkan beberapa orang masuk namun tetap tak seorangpun mengerti.. 
dia bahagia karna masalah itu membuatnya menjadi bangkit, lalu aku menyalahkan kenapa masalah itu datang untukku..
dia tak perlu barang mewah, baju indah, dan kendaraan yang siap sedia. dia hanya butuh teman yang siap berbagi keadaannya yang tak punya apa apa. lalu aku bermimpi untuk segala sesuatu yang sempurna dan pada akhirnya tidak memiliki apa apa.. 
dia menunjukkan padaku untuk selalu mengalah, dan aku selalu berkata padanya aku tak pernah salah..
dia diam saat sesuatu terasa tak adil untuknya, dan aku kembali merintih dan menyalahkan untuk itu.. 
dia berusaha lalu aku hanya membiarkan.. 
dia mendengarkan ketika aku berkata aku lelah, dan aku pura pura tidak tau bahkan ketika dia berkata aku sakit.. 
itu dirinya.. si sederhana yang punya segalanya.. berlian kecil yang tidak berkilau seperti yang lainnya.. 
teman setia namun tak di temukan untuk yang lainnya, 
seorang gadis muda biasa yang penuh dengan kata semua akan baik baik saja, 
dan aku akan selalu baik baik saja.. 
walau zaman berganti, dan waktu berputar terus ke depan, dia akan tetap pada porosnya, menunggu dan hanya melihat setiap perubahan yang ada, tidak menyesal, tidak bersedih, tidak menyalahkan.. 
diam dan memahami, diam dan beryukur, diam dan berserah, diam dan percaya.. 
itu dia si sederhana yang punya segalanya.. 
aku akan menjadi block dari bentengnya, aku akan menjadi salah satu alasan untuknya maju, aku akan mejadi sebuah tempat kecilnya di masa depan, aku akan berdiri di sampingnya menemani sifatnya dan bentengnya yang aneh, aku akan selalu ada di sebelahnya, aku akan selamanya senang menjadi temanya.. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar