Tuhan, aku cemburu
Aku marah dan merasa iri
Aku berusaha begitu keras
Aku tidak duduk dan menunggu
Aku merubah diriku dan mauku
Aku berdoa dan memohon kepadaMu
Hanya untuk di lihat dan di temukan
Untuk di gandeng dan di iringi
Namun aku tak pernah terlihat
Namun aku tak jua di temukan
Hingga aku sungguh kehabisan sabar dan menjadi marah
Mungkin teriakku kurang keras
Atau doaku kurang tulus hingga tak sampai pada pendengaranmu?
Mungkin tangisku kurang deras?
Mungkin bujukanku tidak terlihat serius?
Atau mungkinkah aku tak pantas?
Tuhan, hari ini aku membeli sebuket bunga
Terlalu indah hingga iriku memuncak
Bunga ini akan kuberikan untuk merayakan
Harusnya aku turut bahagia
Harusnya juga aku ikut merayakan
Namun sungguh aku merasa sedih dan tersudut
Aku tidak membenci si penerima,
Namun aku sungguh membenci diriku
Pertanyaan berulang itu semakin membuatku sesak “Lalu kapan giliranku? Lalu kapan giliranku? Lalu kapan giliranku?”
Terus menerus hingga aku kehabisan nafas
Hingga aku ingin teriak dan menghilang bagai buih
Hatiku bergetar Tuhan, namun ini bukan bahagia
Perasaan lelah dan selalu kalah
Perasaan menyebalkan bahwa menanti dan di lewati sungguh melelahkan
Perasaan sedih beribu kali lipat namun kutahan
Apakah aku kurang Tuhan?
Kenapa rasanya kali ini aku benar-benar akan menyerah?.
04/10/2025 13.40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar