Sabtu, 13 September 2025

Emptiness

Di dunia yg ramai ini, sepi tidak lagi bernarasi di sudut ruang, kesepian tidak lagi berwujud awan hitam dan hujan lebat yang turun,

duduk di sudut restaurant dan makan sendirian, atau minum kopi dan menyibukan diri dengan mendengarkan musik lalu berkutik dengan gadget, 

tidak juga perasaan tertahan yang ketika mendengar lirik lagu menyentuh yang tiba-tiba menjebol tanggul airmata


Kesepian merangkak dengan pelan, perasaan aneh yang berwujud lebih beraneka ragam 


ia berubah menjadi satu di antara kerumunan suara gelak tawa yang ramai bersama


Ia menjadi warna megah lampu-lampu mewah di sepanjang jalan


Ia menjadi waktu yang tiba-tiba berhenti ketika menunggu lampu hijau di persimpangan traffic light


Ia menjadi lagu yang tidak lagi sendu tapi berteriak keras tegas menghabiskan energi


Ia menjadi makanan-makanan lezat tertata cantik dan beraneka ragam yang di telan paksa


Ia menjadi film-film seru yang ujung ceritanya sudah bisa di tebak


Ia menjadi kamar ternyaman dan kasur empuk yang siap memeluk dengan tidur yang panjang


Dan semua berubah menjadi kebencian pada kenyataan bahwa di dunia yang amat ramai dan amat menarik ini, ia merasa seorang diri


Ternyata kesepian tidak berwujud tiba-tiba menangis sambil berkendara,


Tidak juga dengan berdiri di bawah hujan untuk menyamarkan airmata,


Rasa sepi datang bahkan lebih tenang dan tidak bisa lagi di selesaikan dengan menangis, tapi di hadapkan dengan senyuman.


Kesepian, membuatmu merasa tidak dicintai, bahkan di tengah orang-orang yang peduli dan menyayangimu. 

13/09/25         23.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar