Sabtu, 23 Juni 2018

Dalam damai

Tak pintar mengutarakan seringkali membuatmu menjadi salah
Dirimu mengerti
Mau memahami
Tak membuat sekelilingmu melakukan hal sama

Kau mengalah
Kau jadi sakit seorang diri
Tak membuat sekelilingmu berfikir untuk melakukan yang sama

Satu dan dua diantaranya datang ketika bosan
Tiga dan yang lainnya sesekali mampir karena tak sengaja berpapasan

Meski seluruh lelah dan tulang belulangmu rapuh dan dikerahkaan
Pada akhirnya kau tetap akan mati dalam kesunyian,
Sepi,
Damai..

Orang-orang akan berfikir sifatmu jahat.
"Aku sibuk mengengam tangan kesana dan kesini agar membuat semua orang bahagia
Dan berakhir dengan dibenci".

Orang-orang lelah akanmu yang tak kunjung berubah dan memberikan manfaat.
"Akankah kuubah darah yang mengalir dan menjadi tabiatku sehingga aku bisa jadi seperti malaikat-malaikat bersayap diluar dari fikiran dan kemauanku?".

Satu menyerah
Dua pergi
Tiga menjadi bosan
Iya, kurasa akulah penyebabnya

Tak berdaya merubah apapun,
Kurkira cara berfikirku tidak ada yang salah,
Atau tidak ada yang mencoba memahami?
Atau aku hanya sekeras batu sesuai inginku?

Walau aku tak menjadi inginku
Walau aku menjadi inginnya orang-orang lain
Mereka tak juga memeluk atau mengapai tanganku lebih dulu,bukan?

Lalu biarlak aku hancur dan remuk menjadi sunyi
Biarlah aku jadi salah dan sepi seorang diri
Lalu nanti aku akan berakhir menutup mata dan menjadi damai,
Biarlah..
Toh jikalau aku meronta dan menangis kau tidak mengerti dan hanya menjadi jijik memandangku kan?

Pernah.
Dan cukup sekali,
Ternyata tidak semua orang mengerti artinya menangis.

23.06.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar