Kamis, 28 Januari 2021

Teori limit-ku

Kedalaman hati seseorang memang luar biasa. Gabisa di tebak, gabisa di ukur dan kadang gabisa di pahami pake nalar. Memami itu ga selamanya jadi benar, menebak dan memahami kadang hampir jadi satu arus. Dan sebaliknya, memahami bisa berbalik jadi di ajari. Hal terunik yang selalu aku temukan dari orang seperti kamu.

Bening, dan kokoh. Walaupun isi kedalamanya penuh dengan retakan. Mudah di isi, dan mudah di kuras bersih. Bisa memukul dengan keras, bisa bercermin dengan jernih, bisa berbalik dan mengajari. Dan terasa semakin jauh di pahami.

Jauh di sudut, ada tempat kelam dan hitam tak tersentuh dan hanya aku yang boleh masuk ataupun menguasainya, tanpa di ketahui atau tidak pernah di tunjukan kepada siapapun. Tapi kamu menemukan ceceran-nya. Tidak untuk di masuki, hanya menemukan hal-hal yang seharusnya tidak untuk di ketahui.

Sedalam itu pemahamanmu.

Tidak ada yang salah, dan benar. Semua hanya ambigu. Semua hanya “the things” yang sulit di pecahkan rumus dan akar muasal-nya.

Tapi hatiku jadi sesak, dadaku jadi sakit dan tertahan. Seakan takut di ketahui, atau takut di renggut. Hanya karena seorang yang jauh. Yang bahkan tidak secuil dari hidupku.

Jalan terbaik menurut versiku, dan jalan yang kamu pilih. Semoga suatu saat kita bertemu di satu titik dan koma. Untuk saling tersenyum bahagia. Itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar