selamat siang awan, apa kabar?
apakah kamu masih tinggi di atas sana? cemerlang dan putih. tiba-tiba aku mengingatmu.
semalam aku menonton film yang bagus, lalu sejenak aku teringat bahwa aku juga punya kisah yang hampir sama atau aku hanya menyamakan. entahlah.
bagaimana hidupmu kini? apakah kau lebih baik dan bahagia dari kala itu? aku? kurasa aku lebih baik dari hari-hari kemarin. setidaknya sekarang aku menjadi lebih dewasa, awan.
awan..
bahwa hidup terus berlanjut, bahwa kenyataan yang sebenarnya kita semua berjuang, bahwa imajinasi kala muda yang mengiring kita untuk selalu berfikiran bahagia tidaklah benaar. mungkin kau juga tau apa maksudnya ya? kuyakin kau lebih faham maksudku.
awan..
bahwa kenyataan adalah kita terus dan terus terluka dan sembuh dengan sendirinya, bahwa kita selalu berlari untuk sebuah tujuan dengan segenap kekuatan. bahwa menjadi dewasa tidak semudah ketika kita tersenyum dan berlari ketika kita belia.
awan..
sejauh apa kau belari? jika suatu saat kita bertemu lagi, aku ingin dengar kisahmu.aku punya banyak yang bisa kuceritakan padamu. apakah kau baik? kuberdoa semoga kau begitu. jika kita tidak bertemupun, jika ternyata aku telah dilupakanpun, tidak masalah awan. aku akan mengerti. ternyata hidup memang begitu awan.
awan...
aku sering merasakan sepi, sunyi sekali dan tiba-tiba ingin menjadi riuh. hingga akhirnya aku menyadari bahwa diduniaku memang sepi awan, terkadang aku lupa bahwa aku berjalan seorang diri. alangkah baiknya jika kita bersama ya awan? terkadang aku merasa bodoh, bagaimana bisa aku bicara begini. karena mungkin kau sudah sangat bahagia di tempat lagin awan. kenyataan yang kuhadapi dan kehidupan apapun itu yang kau hadapi, kita punya cerita kita sendiri. lalu aku tak punya hak untuk jadi bagian dari itu, aku bukan siapa-siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar