Bagaimana aku bisa melepaskanmu,
Dalam setiap hela nafasku aku hanya mengigatmu..
Bagaimana aku bisa membencimu,
Jika dalam setiap doaku selalu ada namamu..
Bagimana aku bisa lupa sosokmu,
Bahkan ketika aku menutup mataku untuk tidur aku
melihat senyummu..
Sudah lama yaa.. sejak kau tidak lagi menunggu di depan rumahku. Sejak kau
tidak lagi berkata “semua baik baik saja”, sejak kau tidak lagi ada di
sampingku untuk selalu mengganguku. Sudah sangat lama. Tapi aku tetap tak bisa
lupa sosokmu. Caramu memperlakukanku, membuatku tak bisa lepas darimu. Apa yang
harus aku lakukan? Aku terbiasa hidup dengan “seorang” sepertimu. Dan meski
tahun tahun telah berlalu, aku tetap tak lupa sosokmu, tak bisa.
Caramu membujukku, caramu bersabar atasku, caramu menyayangiku, caramu
menatapku. Aku ingat semuanya. Aku yakin aku tidak akan melupakannya. Tapi, aku
hanya takut kau mulai pudar, karna aku tak lagi bicara padamu, aku takut akan
sulit mendengarmu. Aku juga sudah tak lagi memandang dalam matamu, jadi sulit
untukku bernafas tanpa hangat sinarmu itu.
Apa kabarmu? Apakah surga benar benar indah? Bisakah kau katakan pada Tuhan
untuk segera mengundangku ke sana? Aku juga ingin ada di sana.
Ada banyak sekali yang aku ingin tangisi padamu, di mulai dari aku mulai
merasa hidup ini tak adil “lagi” seperti biasa. Kau mengenal aku, jadi kau
pasti mengerti maksudku. Hingga aku “lelah” lelah jadi “robot rusak” dan lagi
lagi kau akan mengerti kenapa.
Aku.. merindukanmu..
Itu yang ingin aku katakan sejak tadi, tapi aku takut kau akan khawatir
padaku. Aku takut kau akan mengerutkan alismu dan mulai bertanya “apa kau baik
baik saja”, atau mulai memelukku dan berkata “semua baik baik saja”. Aku takut!
Aku takut aku akan mulai inginkan hal hal itu lagi, dan aku tau kau tak akan
bisa lagi.
Bisakah, aku melangar janjiku? Maksudku, bolehkah? Karna aku fikir ini
mulai tidak adil, aku tidak ingin. Kau pasti bersenang senang di sana? Iya kan?
Dan kau minta aku untuk hidup hingga tua dan renta. Bukankah tidak adil?
Sementara kau akan menjadi muda selamanya.. aku tidak suka!!
Aku mulai merasa takut lagi, kebiasaanku. Dan saat itu terjadi aku tau kau
akan mengeti, mencoba menenangkanku dan memelukku erat erat seakan aku tak kuat
lagi untuk berdiri, lalu aku akan baik baik saja. Dan aku ingin saat itu di
ulang lagi. Aku egois, dan kau juga akan mengerti hal itu, selalu. Mengalah
untukku, bahkan jika kau jadi kau mungkin aku tidak akan menghadapi sifatku
ini, tapi kau bisa dan kau selalu menyayangiku.
“All be okay..” dan aku akan percaya padamu, cukup dengan
kata itu. Dan aku akan baik baik saja setelah itu. Kenapa kau pergi begitu
cepat? Kenapa kau tinggalkan aku di sini sendiri? Setidaknya kau harus
mengirimkan seorang teman untukku, seperti novel yang aku baca. Denny, aku rasa
aku sudah mulai merindukanmu lagi. Bisakah kau datang dalam mimpiku? Aku takut
sekali, sangat.
Tidak. Aku hanya bercanda, aku baik baik saja. Hanya merindukanmu, hanya
ingin aku di sampingku, seperti dulu. Hanya itu. Maaf... tidak akan aku katakan
lagi, aku tidak akan begitu lagi, aku sudah berjanji padamu. Iya, aku tau..
Maaf..
Aku ingin kau kembali..
Aku menyesali kenapa aku tidak menerima cintamu
setelah berulang kali kau katakan kau mencintaiku, tapi aku hanya inginkan kau
di sampingku selalu lebih dari sekedar “orang yang ku cinta” ku ingin kau
segalanya, tapii.. sekarang aku ingin kau ulangi kata itu, “bisakah kau jadi
pacarku”, atau “aku sangat mencintaimu”. Aku ingin mendengarnya lagi, lagi dan
lagi..
Sudah ku coba, tapi mungkin aku tidak sekuat itu
sayang, aku tidak begitu tegar sepertimu.. aku terlalu terbiasa karnamu,
perlindunganmu, doronganmu, semagatmu, segalanya. Hingga aku tidak yakin dapat
bertahan tanpa itu.. aku terlalu rapuh, hingga tak yakin akan bertahan lama
tanpa segala sesuatu yang kau ucapkan dan membuatku bangkit.
Aku masih sangat merindukamu dan masih sangat
membuthkanmu..
Maaf..
maafkan aku untuk itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar