Karena kamu datang dan
membuat segalanya seakan terhenti. Waktu, hembusan angin, memori dan
kebahagiaan. Membawa setiap hari menjadi hari yang baik, yang indah, yang
sempurna. Aku merindukan setiap hembusan nafasmu, yang setiap harinya terbiasa
di isi penuh dengan cintamu. Aku merindukan sosok hangatmu, kamu..
Masih kuingat dengan sangat
pekat, caramu memperlakukanku bak seorang putri yang rapuh, yang bahkan ujung
rambutnya tak boleh rapuh apalagi patah dan terjatuh. Caramu melindungiku,
caramu tersenyum padaku, merengkuh dengan kebaikanmu, kehangatanmu. Ingin kuhentikan
waktu dan membuatmu tetap bertahan disisiku.
Namun ku tak bisa, engkau di
ambil dari ku oleh Sang pemilik.. dan apalah dayaku untuk itu. Hanya aku yang
tak berhenti lupa akan sosokmu, yang segalanya untukku. Mungkin Ia tau, bahwa
karena kamu menjadi segalaku maka engkau harus pergi hingga aku akan seorang
diri menjadi dewasa.
Apa kamu tau sayang? Ini hari
sabtu, dan tanpa kusadari aku menunggumu di depan jendela kamarku, masih
terbayang dalam benakku, kamu menunggu dengan sabar di depan mobil hitam
metalic mu, dan selama apapun itu. Tak pernah sekalipun kamu marah karena telah
menunggu sekian lama. Aku merindukan itu, sangat.
Ketika kuingat kala itu,
kamu bertengkar dengan sahabamu hanya karena membelaku yang sebenarnya salah. Kamu
dengan tidak ada keraguan sedikitpun berusaha melindungiku. Di depan sahabatmu,
yang sejak kecil kau kenal baik. Taukah kamu? Akulah perempuan paling bahagia
di dunia ini.
Lalu ketika kau kupaksa
meminta maaf pada sahabatmu itu yang telah berteriak kasar padaku dan membuatmu
marah. Kau melakukannya bahkan ketika harga dirimu mengatakan kamu tidak harus
mengalah dari orang lain. Kamu melakukanya, untukku.
Saat ulang tahunmu yang
hampir terlupakan olehku yang sibuk dengan duniaku dan teman-teman baruku. Kamu
masih ingat? Itu ketika kita baru memasuki sekolah menengah. Aku lupa akan
segala janji itu, dan sibuk seorang diri. Kamu hanya tersenyum dan pelukan
hangatmu tiba padaku. “tidak masalah, tahun depan kan ulang tahun lagi”.
Harus kuapakan angan itu? Ketika
kita merencanakan sebuah pernikahan yang bahagia. Yang penuh dengan warna putih
dan biru, yang indah, yang penuh dengan semua teman dan keluarga yang bahagia? Yang
terlalu sempurna bahkan hanya hanya menjadi sebuah angan.
Aku bahagia sayang.. bukan
karena semua barang-barang cantik atau mawar putih yang kamu berikan setiap
hari sabtu. Namun karena Tuhan membiarkanku mengenalmu lebih dalam, menjadi
milikmu, memilikimu, dan mengukir setiap memori indah bersamamamu.
Seumur hidupku, mungkin kamu
akan selamanya jadi satu. Sepajang kehidupanku, mungkin hanya namamu yang
tertulis nyata dan indah di dalam hatiku. Sepanjang perjalananku, mungkin
bayangmu akan selalu ada dalam hembusan angin itu. Aku tidak akan melupakanmu
sayang. Tidak akan pernah..
Bahagialah untukku. Jangan takut
aku akan menjadi seorang diri. Hidupku dipenuhi dengan kebahagiaan,
percayalah.. dan dipenuhi dengan sahabat-sahabatmu. Siapa yang mengira mereka
akan lebih dekat padaku sekarang. Apakah kamu cemburu sayang? Jangan lakukan!
Segala yang ingin kukatakan
hari ini adalah hal yang sederhana sebernarnya.. “aku mencintaimu sayang”,
sangat banyak hingga tak lagi kumengerti atau bisa ku ukur seberapa banyak. Jadilah
bahagia untukku, dan walau tak lagi bersamaku. Aku
mencintaimu..
untuk kamu
yang entah sedang
melihatku darimana,
selamat hari sabtu sayang..
aku mencintaimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar