Ada apa dengan duniaku? Ini terlalu kosong, ini terlalu
sepi. Dimana semangat itu? Dimana mentari yang hangat menyapa seakan dunia
hanya milikku? Mengapa menemukan menjadi sangat sulit? Bahkan hal-hal semu tak
lagi membantu.
Layaknya dedaunan yang hanya berhembus oleh angin,
layaknya embun yang datang sejenak karena hujan, layaknya awan yang bergerak
lamban tak beraturan, sepi, sunyi, sedih..
Jika tawa hanya mengembang ke udara menjadi tawa, jika
cinta tidak benar-benar menjadi cinta, jika peduli dan mempercayai hanya palsu.
Dimana lagi tempat impian bergantung? Dimana lagi harus mencari yang nyata dan
pasti?
Jika dunia tak lagi peduli mengenai mengalah dan mengasihi,
mencintai dan peduli. Apa jadinya hari esok? Akankah mentari tetap bersinar
terik? Akankah langit akan tetap menjadi biru? Dan awan bergerak lamban dengan
kapas-kapasnya yang putih?.
Bahkan jika kau satu-satunya yang menangis dan terluka,
dunia akan akan tetap berjalan pada tempat dan keadaan yang seharusnya. Masih
adakah cinta jika uang tidak berada dibaliknya? Masih adakah kepedulian jika
tidak ada pembalasan atau upah sebagai balasanya? Masih adakah tawa jika
segalanya tidak lagi berjalan sesuai dengan aturan dan cara dunia berjalan?.
Ada apa denganku? Ada apa dengan duniaku? Apakah engkau
lelah? Apakah aku terlalu lelah?
Aku merindukan berlari dengan impian, bangun dengan
semangat, menangis karena bahagia, dan tetawa karena cinta. Aku merindukan
menjadi satu dalam perbedaan, memaklumi dalam kebersamaan, memaafkan dan
mendukung satu sama lain, kasih sayang yang suci yang sebenarnya.
Aku merindukan sepotong kata, “semangat”, secercah “impian”,
dan “menemukan”. Bahkan tak satupun walaupun hal yang semu.
Tidak tau melakukan apa dan bagimana, diam atau terus
berjalan maju. Dunia akan terus berjalan setiap harinya, sama. Impian, obsesi, tujuan,
aku bertanya kepada hati kecilku, lalu apa? Jika semua menjadi nyata, jika kamu
membuat itu semua lebih dari sekedar semu dan imajinasi. Lalu bagaimana?
Apakah itu senyum? Di sudut bibirmu yang terlihat manis
namun tak bernyawa? Apakah kau bahagia? Seorang diri menjalani hari-hari yang
terus sama? Berputar, berdiam, duduk, melangkah, menyengkan?
Apa yang salah dengan jiwa ini? Yang tak lagi kuat, yang
tak lagi bertahan, yang tak lagi berjuang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar