Kau membuatku
takut dan lebih takut lagi,
Seakan hari esok
tak lagi datang..
Semu dan kelam,
Aku ingin
menghapus rasa takut ini, tapi jiwaku bukanlah buku rusak yang bisa di robek
dan di buang..
Dengar dengar..
Coba lebih
rasakan..
Rasanya sangat
menakutkan..
Resah dan resah..
seakan esok tak lagi penuh cahaya
aku takut pada
diriku sendiri,
aku takut bahwa “dia”
tidak lagi melihatku “spesial”
aku taku diriku
tidak lagi “lebih” dari yang kubayangkan
aku takut
mengakui aku tidaklah se tangguh itu, takut..
takut jika mereka
akan tertawa dan memandangku rendah
tatapan sinis
penuh luka dan rasa sakit yang mengerogoti jiwa jiwaku,
aku takut “dia”
juga tak lagi percaya padaku,
aku takut tak
lagi di pandang seutuhnya, takut..
tapi aku mecoba,
menguatkan nafas
ini, lagi dan lagi..
meyakinkan diri
ini, terus dan terus..
hingga aku
memiliki sedikit saja keberanian untuk berkata “semua akan baik baik saja”
takut akan lupa
pada hal hal yang aku inginkan,
selama ini..
inilah kenapa
manusia butuh teman,
kenapa manusia
tidak hidup sendiri..
karna dunia
terlalu kejam untuk di lalui seorang diri,
karna dunia
terlalu keras untuk bertahan tanpa perlindungan siapapun..
dan sampai saat
ini,
aku masih
menantikan sosok itu,
yang akan datang
padaku seiring pedihnya rasa sakitku..
seiring lukanya
akan sembuh karnamu..
aku meminta itu..
takut.. hingga
terkadang fikiran ini tak lagi jernih..
takut.. hingga
waktu tak lagi terasa berlalu..
takut.. hingga
setiap hela nafas terasa sesak..
dan takut, jikalau sampai nanti tidak ada sosok yang membuatku bangkit..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar