Sebenarnya apa
yang ku lakukan sekarang ??
Merindukan sang “cinta”
kah ?? bermain main dengan “fikiran” kah ??
Memandang yang
datang dan pergi lalu lalang kah ??
Atau hanya
mematung menunggu keberuntungan yang jatuh ??
Bahkan bulan dan
segala hal yang berada di atas sana akan tertawa..
Mulai mencemooh
dan tersenyum sinis,
Wahai fikiran,
bahkan aku tak bisa mengendalikanmu..
Lucu kan..
Aku hanya
mendengar lantunan lantunan gitar keci dari seorang “berbakat”
Indah dan penuh
dengan “rasa”,
Lalu sedikit demi
sedikit mulai kembali ke masa lalu, yang akan bahkan mungkin sudah terhapus,
Dia yang sedang
memetik senar senar kecil dan memainkan musiknya..
My heart will go
on..
Terimakasih untuk
membuat lamunan panjang ini kembali ke masa masa itu,
Masa masa yang menyakitkan
namun entah mengapa aku inginkan untuk kembali..
Aku memiliki
banyak sekali impian, satu di antaranya..
Duduk di depan
gitar “milikku” dan memetiknnya, menyanyikan sepotong kecil dari lagu lagu yang
“mengigatkanku” pada orang orang yang berlalu itu..
Tapi, tidakkah
terlalu terlambat meminta Tuhan mengirimkan seorang “berbakat” yang akan
mengajariku memetik senar senar gitar dengan jari jariku ??
Entahlah, bahkan
aku juga tak berani membayangkan hal itu..
Karna mengharapkan
lebih, hanya membuatku semakin luka, jatuh lalu sakit..
Lalu apa aku akan
selalu jadi “pendengar” sepanjang hidupku ??
Sekali lagi aku
katakan, “aku tidak tau”..
Dan untuk pemuda
kecil yang mengingatkan aku akan mimpi yang hampir hilang ini,
Aku berikan doa
yang paling tulus untukkmu,
Jadilah satu di
antara jutaan yang ter-baik, jadilah satu diantara ribuan yang ter-spesial,
bersinarlah lebih dari sinarmu yang sekarang, aku hanya yakin dirimu bukan
seorang bisa yang hanya pada tempat yang biasa..
Mungkin jika
suatu saat tuhan memberikanku hadiah kecil, mungkin aku akan melihatmu secara
langsung dan mendengar petikan petikanmu yang indah itu..
Untuk seorang
yang sedang aku dengarkan petikan gitarnya,
“Kamu luar
biasa..”