“Jika senja mengalah pada malam, aku selalu kalah pada rindu”.
Aku yang tidak menemukan, atau aku yang selalu kembali kepada ingatan pudar yang harusnya juga hilang seiring habis termakan waktu
Kadang, aku sungguh membenci hatiku sendiri. Kenapa engkau begitu lekat? Kenapa aku selalu ingat
Saat sedihku datang, saat aku kesepian atau saat langit biru cantik membentang di depanku
Aku penasaran kenapa engkau sehebat itu di hatiku, hingga aku bahkan tidak berani menerima yang siap untuk memelukku utuh
Sungguh aku lelah, sungguh aku ingin menyerah, namun dalam sedihku dalam sepiku dan dalam riangku aku harap kau disana untukku, bersamaku
Si hati bodoh, yang juga kubenci
Aku tidak akan kalah,
Aku akan menang lihat saja
Kau akan berlalu lagi sedikit demi sedikit
Aku akan bertahan memeluk yang lain erat.
19/06/2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar