seperti sesuatu yang meluap memenuhi perut dan beranjak naik memenuhi rongga hati,
seperti sesuatu yang sudah lama terkubur dan menjadi cerita, yang tiba-tiba membentuk menjadi sebuah nama dan kalimat panjang
atas hari-hari lalu yang sudah tak bisa lagi di tapaki, seperti kesempatan yang sudah berlalu dan tak bisa lagi di ulangi
aku riuh dan ngilu dalam ulu hati
kepada rindu dan haru yang mendadak punya suara
kepada hening dan kosong yang mendadak tidak takut akan sibuk
kepada hari-hari lalu yang kukira sudah abu dan kembali berwarna
kepada hujan, riuh suara teriakan, pohon rindang dan alunan santai dari petikan gitar
yang pada mulanya kukira Tuhan memberiku kesempatan lain untuk memenuhi suara hatiku dengan sepenuhnya keriuhan dan keinginan
dan kunikmati setiap detik yang dimulai kembali seakan masalalu bukan hanya sebuah lipatan kertas di buku album kenangan
manis, lucu, haru dan memnuhi rongga dadaku
kepada diam yang mendadak bisa berteriak, kepada haru yang punya tempat untuk menangis, kepada bahu yang kukira aku bisa bersandar denganya
lalu tiba-tiba disadarkan dengan nyatanya hidup
bahwa sekarang bukan mengenai kau dan dia, bahwa sekarang aku lebih dewasa untuk menjadi egois, bahwa sekarang kehidupan tidak melulu tentang cinta
dan bahwa kesempatan kedua tetap menjadi sulit untuk di robohkan tembok-tembok pembatasnya
batas antara jarak, jeda antara kisah,dan hidup yang sudah masing-masing lalu kita yang hanya menyimpan menutup suara sekali lagi
apa yang lebih buruk? ketika ada yang lebih menyayat dari rindu yang semakin berseru selepas menemukan kembali
namun tak mampu untuk memiliki?
begitulah sebagian dari novemberku, selain hari-hari biasa dan bisa dijalani dengan menjadi normal
tentang setibanya seseorang darimasalalu dan kubiarkan beranjak melanjutkan perjalananya lagi
tentang sekali lagi aku bermimpi berlarian bebas dan lepas yang kembali di taruh di kotak hitam dan di kunci di sudut hati
pada akhirnya,
Tuhan menurunkan rasa haru dan bahagia, agar manusia tau bahwa airmata yang jatuh tidak melulu perihal rencana manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar