Riuh dalam diam
Ngilu di ulu hati
Pilu teringat
Aku belum mendaki apapun
terkadang bersyukur karena cukup
Sesederhana semua baik baik saja
Sesederhana tidak ada sesak dada
Sesederhana airmata tidak tumpah bersamaan dalam diam
Menjalani
Menikmati
Berdiam diri
Merasa aman dan terus tertunduk menyerah
Lalu kabar datang
Mengetuk cukup, mengetuk pemberhentiaan, mengetuk kembali mimpi
Yang aku lupakan
Yang aku sudah pasrah dan menyerah
Aku nyeri di ulu hati
Sengsara karena tak mampu
Derita karena sesak
Melihat jelas garis batas
Tebal dan kokoh
Sesekali aku menghayal
Kurobohkan beton-beton itu
Berlarian bebas
Tertawa, bahagia, indah
Khayalanku..
Aku bangga sungguh
Aku bahagia sungguh
Aku takjub sungguh
Tuhan sungguh luarbiasa, Tuhan amat luarbiasa
Dan sedih bersamaan
Satu kata yang menggambarkan seluruh perasaan
Satu jawaban atas nyeri dan ngilu tak berkesudahan
Satu titik sakit di ujung hati bernoda gelap
"Aku tak mampu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar