Jumat, 07 November 2014

Selamat harimu, rindu..

Kututup rapat pintu itu, kujaga ketat rahasiaku, kuberikan temoat yang paling tersembunyi dan sudut di ujung sana, tak kubiarkan siapapun tau, tak kuinginkan bahkan diriku menyadari. Bahwa pada akhirnya aku menyimpan sebuah nama disana, terukir kokoh dan penuh kesembunyian.

Kujaga dia baik-baik, kuperhatikan setiap lakunya dalam diam, tak kuberitau semua orang bahwa namanya special dihatiku. Kumiliki dia dalam duniaku yang seorang diri, mimpi yang jauh dari nyata, aku yang tak punya nyali atas apa-apa.

Biadab kah jika seorang biasa mencintai sang putri? Biadabkah seorang biasa mencintai pangeran? Masalahnya adalah dunia tak pernah mengizinkan untuk hal itu, bahwa pangeran dan putri hanya akan mencari pangeran dan putri lain untuk membuat mereka lebih sempurna.

Aku malu mengakui, ketika cermin memantulkan cahayaku dan aku tak sebaik dari seper-sekian dari apa yang dia miliki. Kita hanya teman yang berlalu dan terikat hanya karena kita bertemu di pertemukan takdir. Namun kita tak dikaitkan untuk menjalin sebuah tali merah yang panjang.

Kupandangi kamu dengan hati-hati dari jauh, kulihat seluruhnya.. dengan seksama. Kusadari bahwa "kamu ada adalah ketidakmungkinan yang akan selalu aku semogakan". Sekokoh apapun pohon berdiri, tak bisa menjadikannya bunga yang cantik. Dan selamanya pengagum rahasia adalah rasa sakit yang berselimut bahagia semu dan kata aku baik-baik saja.

Hati tidak pernah bisa menghapus rasa, hati hanya membiarkan semua hilang seiringnya waktu.. berkurang, bukan menghikang seutuhnya. Pada saat yang tepat ketika hati bosan untuk menerima dan luka-luka sudah mengering, barulah hati mencari kisah yang baru.

Namun tak semua yang menjadi keinginanmu akan menjadi nyata..

Aku memulai rasa ini dengan seorang diri, namun tak ingin cepat-cepat ku akhiri hanya menjadi sebuah cerita yang habis dimakan zaman. Akan kupertahankan rasa egoku atas sakitku yang tersisa. Akan kupertahankan tempatmu disana, diam dan tak bergerak. Menjadi pedang dan luka, akan menjadi senyum sepi dan airmata diam. Akan kupertahankan sebagai obat untukku bangun dari tidur malamku. Akan kubiarkan jadi cerita lain dari cinta yang hanya sepihak milikku.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar