Ajari
saya mengenal cinta..
Bulan april 2014, ketika restaurant di hari minggu
dan tidak di pesan untuk reservasi apapun, ketika tamu-tamu sibuk menyantap
hidangan mereka seraya bercerita dan ceria, ketika seisi restaurant dipenuhi
dengan perempuan-perempuan dan laki-laki paruh baya yang terlihat sangat
bahagia dengan dunia mereka yang tampaknya sempurna.
Suasana restaurant sangat hangat, semua terlihat
bahagia dan menikmati malam itu, di dalam restaurant dipenuhi keluarga-keluarga
bahagia yang sedang asik mengobrol, di depan stage kecil kami nampak sepasang pengantin baru yang menikmati
malam, beralih ke luar live band menyanyikan
lagu-lagu adele membuat suasana nan
romantis, di sekitaran kolam renang dipenuhi dengan anak-anak muda paruh baya
yang sibuk dengan obrolan yang terlihat sangat menarik, di lantai dua
restaurant hanya ada beberapa pasang muda mudi yang sepertinya bersiap untuk
menyatakan cinta.
Di hujung kolam renang dekat dengan live band segerombolan anak-anak muda
bermain truth or dare, empat orang
laki-laki dan tiga orang perempuan paruh baya yang bermain-main dengan
kata-kata serta candan kecil mereka. Bukankah restauranku sempurna.
“truth or dare laaa?” teriak seorang pemuda yang
duduk dekat ujung kolam renang tadi.
“truth yoo!”
Semua tertawa terbahak
“oke sekarang kita tanya ke cewe nan manis ini,
dan dia harus jawab jujur. Gimana? Deal?
“okeeee!!” semua menjawab serempak
Tak sengaaja perhatianku tertuju pada anak-anak
muda tadi, empat orang laki-laki dan 3 orang perempuan yang sedari tadi sibuk
dengan permainan mereka. Satu diantaranya seorang perempuan manis yang seperti
tersudut atas pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menyulitkan baginya yang
terlihat dari mimik wajahnya yang takut dan gelisah.
“Pertama, aku. Siapa cinta pertama seorang lala?
Bisa diceritakan cantik??” tyo, laki laki perawakan modis dengan tubuh six packs memulai permainan.
“aku yang kedua! Iyakah kamu pacaran dengan dimas?
Jawab jujur!” perempuan dengan kulit hitam eksotis
dan tubuh langsing semampai menambahi
“kalo aku sama, sama pertanyaannya sama bella
tanya barusan!” perempuan lainnya bertanya, tubuhnya putih mungil dan wajah
oriental
“gue, gue.. terus buat sekarang cowok loe siapa
laa? Mungkin gue bisa daftar!” laki-laki lain menimpali, perawakannya konyol,
namun dari wajahnya terlihat bahwa dia seorang laki-laki baik, adit namanya.
“setuju!” dua laki laki lainnya hanya menganguk
setuju.
Mereka mulai berkonsentrasi mendengarkan,
sementara lala. Perempuan yang ditanya-tanya tadi masih sibuk berfikir keras
atas pertanyaan teman-temanya itu. Lala tampak gelisah, berkeringat dan lala
tak berhenti minum air putih di gelasnya. Lala perempuan dengan wajah yang
manis, dengan dandanan yang sederhana namun menujukan kelasnya berbeda. Semua
barang yang ia kenakan, high class
“gue?” kata lala akhirnya.
“ga ada yang special dari idup gue, dan dimas
bukan pacar gue. Dia sepupu gue!”
“waaaawwww!!” tyo bersorak dengan guyonan nya,
yang lain masih diam mendengarkan, bella dan tia serius menunggu ucapann
lanjutan.
“hidup gue ga seindah itu bro! Sebenernyaa.. “
cerita lala terhenti sejenak.
“sebenernya gue belom pernah pacaraan. Jadi
ceritanya nyokap sama bokap gue sibuk dengan urusannya, jadi mau gak mau gue
sendirian terus sama si mbok, gue gak belajar apapun tetang cara suka sama
orang lain, lebih spesifiknya karena gue gak kenal cinta, jadi bingung cinta
itu gimana”.
“iya gue punya semua, gue kira itu udah cukup.
Temen gue banyak, yang kagum sama gue juga banyak, tapi kalo gue di suruh
tukeran tempat sama loe elo yang pada punya orang tua normal. Gue mau banget”
“gue gak ngerti cara memperlakukan orang dengan
kasih sayang itu gimana. Gue kaku, dan Cuma elo semua yang masih sama gue
walaupun gue kasar, kaku, nyebelin, egois”.
“sebenernya kita suka waktu di traktri
terus-terusan” celetuk bella tiba-tiba
“belaa ahh!!” yang lain berteriak marah pada bella
Lala meneruskan ceritanya
“ga masalah. Walaupun kalian disini sama gue Cuma
karena traktiran, seengaknya gue gak sendiri di setiap moment penting” lala
menghela nafas panjang
“gue bingung sama orang-orang yang jadian dengan
mudah banget, bahagia dengan mudah banget, akrab satu-sama lain. Gue heran, kok
gue gak bisa kayak gitu. Setiap kali ada yang dateng deketin gue, akhrinya
mereka nyerah dengan pergi diem-diem. Gue lucu yaa..” mata lala mulai senduh,
menunduk malu dan melajutkan ceritanya.
“gue gak suka sendirian, daripada gue sendirian
gue lebih seneng belanja karena belanja gue yang ga wajar semua ngangep gue di
kelas yang beda. Heloooowww manusia-manusia!! Gue kesepian, ngapain lagi klo ga
shopping??!”
“so.. gue nutup diri, pura-pura bahagia dan dunia
liat gue baik-baik aja. Better kan
daripada dikasihanin, gue gak suka. Ga ada yang berani ganggu gue, ga ada yang
berani larang gue, semua nurut takut sama bokap gue. Sebenernya gue perlu satu
orang aja buat arah gue, but kiblat gue mau kemana but siapa sih yang berani larang lala??”
“gue ga suka sama duit, beda kan sama loe-loe
semua cinta sama duit, hahaha. Duit bukan segalanya bray, loe ga bisa beli
perhatian, kasih sayang, cinta. Semu! Berasa loe punya semua tapi ternyata
semua ga ada artinya, yang ada Cuma loe SENDIRIAN!”
Mereka semua terdiam, tyo tak lagi terkekeh
mengguyon, adit senduh mengasihani, bella menitihkan airmata, tia diam menjadi
malu, dan dua laki-laki lain yang masih belum ku ketahui namanya hanya diam
memandang lala dalam-dalam.
“gue baik-baik aja kali! Helloww!! Dua puluh tahun gue hidup gini, ga ada masalah. Jadi jangan
sok ngilu deh loh pada!!” celetuk lala tiba-tiba.
“ayo kita jadian la!” kata seorang laki yang tidak
ku ketahui namanya tadi.
“apa-apaan si ras, ga lucu!” kata lala menjadi
malu,
“sama gue aja gimana laa??” seorang lainnya dari
laki-laki tak ku kenal tadi juga menyambut
“ga lucu deh! Johan, rasya.. ga lucu, gue baik
baik aja!” bentak lala, akhirnya ku tahu, nama dua lelaki lainnya itu rasya dan
johan.
“gue serius, gue ajarin loe soal cinta. Gue yang
kasi loe arah, gue bakal kasi loe kasih sayang, loe ga akan sendiri” kata rasya
tegas
“gue ga minta di kasihani ras!” lala marah lagi
“gak laak!” johan berteriak, rasya memotong ucapan
johan
“loe diem dulu jo! Gue serius. Gue suka sama loe
dari dalu, dari pertama loe bentak-bentak gue ga karuan, gue kira loe pasti
beda dari cewek laen. Gue suka sama loe laa.. biarin gue yang kasi loe kiblat,
biar gue yang marah-marahin kalo loe salah, biar gue jadi tempat loe wktu sepi
dan tempat loe curhat, biarin gue laa..” rasya serius
Semua kaget tebelengak termasuk lala, mata tyo dan
adit melotot terihat akan akn keluar dari kelopaknya, bella merengut, tia
tersenyum kaget, johan yang hanya bercanda diam terpana. Lala masih diam
berfikir.
“gue gak punya apa-apa selain duit ras” kata lala
kemudian
“ga apa-apa laa, gue suka duit!” kata rasya
bercanda, lala tersenyum
“sialan loe!” lala marah,
“gaa gue bercanda, gue suka loe laa. Gue gak tau
se kesepian itu elo, kalo gue tau, gue ga perlu nunggu lama-lama buat bilang ini”
rasya mengengam tangan lala
“gue sayang sama loe la, biarin gue yang ngajarin
loe semuanya, barin gue yang sabar di bentak-bentak, biarin gue yang ngisi
setiap sudut hati loe yang kosong, let me
in and charge every empty rooms”.
“janji loe bakar jadi tutor gue ras??” lala
melembut
“gak! Gue bukan tutor loe la, gue orang yang kasi
cinta ke elo!” jelas rasya
Lala memeluk rasnya, rasya tersenyum lembut.
Mereka akan jadi pasangan yang manis, dan seisi restaurant bertepuk tangan
merayakan.
Tidak ada
cinta yang datang dengan paksaan, jika itu adalah cinta dengna paksaan maka itu
bukanlah cinta. Bukalah hatimu untuk setiap siapapun yang masuk mengetuk,
setiap insan berhak untuk bahagia, berhak untuk cinta.
Malam di tutup dengan nyanyian tio, tio piawai
memainkan gitar dan bernyanyi. Malam ini semakin indah, selamat malam la nina el lila..
-La Nina el lila story