Untuk kamu yang selalu bersembunyi dalam gengsi
dan dalam gemerlap lampu terang benderang tak bersuara dan menyapa bahkan
ketika kamu bisa.
Untuk aku yang selalu diam menyimpan semua kata
yang tidak pernah terungkap karena takut akan kenyataan dan perbedaan.
Kita sepasang manusia bodoh yang takut akan cacian
dan cibiran.
Kita sepasang ‘teman’ yang tak pernah mengaku
lebih bahkan ketika hati sama-sama merasakannya.
Kita seseorang yang sampai hari ini bersembunyi
dalam diam dan sepi yang tak pernah saling mengungkap.
Kita yang sampai pada detik ini hanya menyakiti
karena ego dan pandangan masing-masing.
Kita yang mengangap ‘pertemanan’ antara sepasang
perempuan dan laki-laki tidak akan berkembang menjadi rasa kangen atau ingin
memiliki.
Kita yang selalu saling menolehkan wajah ketika
salah satunya berlalu dengan angin dan hembusan badai yang lain.
Kita yang sama-sama tak berani mengungkap karena
terperangkap dalam gengsi diri masing-masing.
Kita yang pada akhirnya menyerah pada jarak yang
membuat rasa yang tumbuh bahkan ‘pertemanan’ menjadi hilang tak berbekas.
Kita yang berhenti pada dermaga terakhir dan pada
akhirnya saling mengucapkan salam perpisahan.
Kita yang seperti tak penah mengenal cinta dan
pura-pura tak mengenal kasih mengabaikan rasa khawatir dan lagi-lagi menjadi
egois.
Kita yang terus berbohong dan sampai pada saat ini
mengangap beberapa tahun yang telah terlewti menjadi sebuah bualan kosong dan
cerita yang hanya disimpan tak pernah terungkap dalam kata dari bibir rapuh
secara langsung..
Kita yang terlalu berbeda, namun tetap diam-diam
saling suka..
***
Lagi lagi untuk kamu, yang tampaknya masih larut
dalam sebuah lingkar hitam yang tak membuatmu dewasa dan tumbuh selayaknya. Berhentilah
mengeluh atas semua yang terjadi padamu, karena aku tak lagi jadi tempatmu
bersandar. Katakanlah i love you, dan aku akan tinggal. Hanya jika kamu mau..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar