Bagiku, yang memiliki lubang tepat di ulu hati setelah kehilangan paling besar
Hidup ini sungguh menarik
Belajar menjalani hari-hari penuh syukur
Berjalan maju terus seperti tak kenal takut
Kadang aku beriuh ramai
Kadang aku menyudut basah oleh airmata
Memandang wajahku di cermin sehabis berkelompok tertawa berisik
Apa yang kulakukan?
Harusnya hal-hal seperti ini sudah berlalu
Harusnya aku di titik sudah membangun sesuatu
Terkadang aku memendam amrah untuk diriku sendiri
Ahh.. jangan ini jangan itu harusnya begitu harusnya begini
Tetapi, jika titik yang harusnya kubangun belum bisa kugapai bukankah aku harus menikmati saja perjalananku?
Tidak buruk
Hanya terkadang terasa sangat lambat
Aku sungguh takut nanti terhenti di tempat
Berjalan melintasi ruang-ruang yang sama
Baru kusadari ruang-ruang ini luas dan besar
Kukira dulu sempit dan kecil
ketika bepapasan ketika suara jeritan jadi nyaring
Ketika marah semua orang bisa mendengar
Ketika menangis tidak ada tempat untuk bersembunyi
Dalam beberapa nada, kukira aku sudah sumbang
Namun tak jua
Walau dengan muak dan muak dan muak
Masih terus kunikmati
Menemukan titik baiklah di dalamnya
Mengunyah dan terus mengunyah
Hingga aku sadar, ahh tidak buruk
Jika ia dalam fikirmu adalah baik
Maka jadilah ia baik
Jika ia dalam fikirmu adalah buruk
maka jadilah ia buruk
Walau sekelilingmu di penuhi dengan label, sindiran dan angkuh
Tidak perlu jua menjadi tukang lebel, tukang menyindir dan tukang angkuh
Tetaplak bertahan menjadi baik
Hingga muak dan muak dan muak
15/04/2023