Dan dia mulai memudar, seperti hari kemarin hanya cinema yang ditonton sesaat. Hebat dan berlalu. Seperti semua kenangan indah dan manis hanya menjadi hantu di sudut fikir
Dan dia mulai berlalu, cerita-cerita konyolnya, tingkah-tingkah ajaibnya, kehidupan yang bebas katanya dan senyumnya yang tak di buat-buat
Tidak peduli apakah ia sang fajar ataukah si mentari, tidak lagi peduli apakah ia pernah singgah lalu pergi. Namun namanya pernah ada dan terukir. Dia
Aku akan merindukan pertanyaan-pertanyaan konyolnya, kegelian karena tingkahnya, sosoknya.. dan hatiku yang belum sempat kukatakan isinya.
Aku.. hanya cukup tahu diri. Hingga aku menyadari, bahwa ketika Tuhan mengambil miliknya kesempatan untuk tersenyum dan mengungkapkan hati juga akan sirna, selamanya
Dan dia sudah pergi. Bagian kecil dari mimpiku ketika kukira nanti entah kapan itu akan terjadi, namun aku akan berdiri dengan sempurna di hadapanya, menyapa. Itu tidak akan pernah terjadi
Setenang aliran air yang berlalu, sepi seperti katanya ketika merengek untuk dikerubuni. Dia sudah pergi..
Dan dia sudah pergi. Temanku, yang berdiri lebih kokoh dari teman-temanku yang lain, yang hidup dengan caranya dan yang nanti katanya akan berubah
Temanku tidak pernah mati, ia masih disana tersenyum dan dengan kokohnya berdiri. Ia hanya kembali..
Untuk seorang teman,
Yang kemarin datang dengan kabar
Bahwa ia telah tiada..
Selamat jalan kawan, kami sayang
Padamu..